KALOPSIA | 05 |

220 21 0
                                    

                                 Happy reading : )

                                               .

                                               .

                                               .

                                               .

Brukkk

Mendengar suara dobrakan klariya dan Vani pun melihat ke arah pintu

"Anjing Lo!, Gak ngajak ngajak gue" teriak Aya dari balik pintu

"Gue kira siapa," jawab Vani

"Lepas sin gue!," Teriak klariya berusaha melepaskan tali yang mingilit nya

"Diem Lo brengsek , gue aja belum ngapa-ngapain Lo udah mau lepas sin aja," ucap Aya lalu mendekat ke arah klariya

"Lo mau apa sih ,lepas , hikss," ucap klariya dengan sedikit isakan karena tali yang mengilit ti tangan nya itu sangat erat sampai tangan klariya memerah

"di sini gak ada Catter apa ?, Kalo gak pakek Catter gak asik dong , ya kan kla?," Tanya Aya kepada klariya dengan wajah yang di condong kan

"Gak gak gak , gak!! Lepasin!!," Teriak klariya dengan sangat keras

Lalu Aya mengambil Catter yang ada di kantong baju nya

Crekk

Crekk

Crekk

Klariya yang mendengar suara Catter itu pun merinding

"Segini cukup gak ya?," Tanya Aya lagi lalu mendekati klariya yang ketakutan

Seketika tubuh klariya bergetar hebat dan jantung nya mulai berdetak cepat kering dingin membasahi dahi nya

"Diem!," Perintah Aya lalu mendekati Catter nya ke arah wajah klariya

"Gak gak gak!! , Lepasin!!," Teriak klariya

Sudah lambat Catter milik Aya sudah melukis di wajah klariya

"Akhhh!!," Teriak klariya

"Terusin ya, hahaha" suruh Vani sambil tertawa saat melihat kejadian tadi

"Bentar gue mau buat nama gue dulu," ucap Aya dengan penuh semangat

"Akkkhhhh lepasin!!," Teriak nya lagi tapi tidak ada yang medengari nya

"Sakitt hikss ... Hikss," ucap klariya dengan isakan

"Nah kan bagus nama gue di pajang di muka Lo,"

"C-A-H-A-Y-A," ejaan Aya

"Lepasin gue Aya , Vani," ucap klariya

Setelah itu Aya bangun dari tempat nya dan Vani mendekati klariya dengan senyum nya

Lalu mengelus elus rambut klariya lalu beralih menatap kedua bola mata Klariya

"Ohwwww , jangan nangis dong," ucap Vani sambil menghapus air mata Klariya

Lalu beralih lagi mengelus elus rambut Klariya

"AKHHHH , s-sakit!," Teriak klariya saat Vani menjambak rambut nya dengan kuat lalu menarik rambut klariya ke atas sampai klariya bangun dari tempat nya

Lalu melempar tubuh klariya ke tembok

Dan Aya pun mendekat ke arah klariya

"Gue gak suka sama Lo!! , Gara gara Lo mama gue harus nikah sama papa Lo yang sok kaya itu!" Tekan Aya lalu menampar pipi klariya

KALOPSIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang