Bagian 1 Fitting baju

2K 140 1
                                    


Harap baca lagi prolog nya,karena ada sedikit revisi.

"Falisha lai rancak yang iko ndak?" tanya seorang gadis yang sedang mencoba-coba baju pengantin.
(Falisha bagus gak yang ini?)

Gadis itu mengangguk "lai, pas di badan, cocok nah" ya gadis itu bernama Falisha, Falisha Azzahra Putri. Gadis keturunan minang. Dia sedang menemani sahabatnya fitting baju pernikahan.
(Iya,pas di badan, cocok kok)

"Serius??Oke den Cubo yang iko, falisha Cubo lo lah lu, sia tau ado yang rancak" ucapnya salsa dengan tertawa.
(Serius?? Oke aku coba yang ini, falisha coba juga dulu, siapa tau ada yang bagus)

"Kau sadang menggalak an den kan? Mantang-mantang ka nikah" ucapnya sambil merengus.
(Kamu sedang tertawain aku kan? Mentang-mentang mau nikah)

"Mangkonyo cari lah laki lai, ko indak karajo-ka karajo juo"falisha memalingkan mukanya malas, kalau saja ada cowok yang mengajak dirinya untuk nikah, pasti akan dia Terima, ini masalahnya sejauh ini belum ada yang melamar dirinya.
(Makanya cari sana suami, ini gak kerja terus)

"Yo yo yo, kau yang lah ado Baa lai den yang dak ado ko yo Baa lo lai"
(Ya ya ya, kamu yang udah bagaimana lagi? Aku yang belum ada mau gimana lagi?)

"Cubo se lah lu, beko kok ado se laki kau sudah mancubo baju" ucapnya di iringi tertawa kecil. Falisha menatap sinis salsa, dia pergi beranjak dari sana. Mungkin benar ucapan salsa, kalau dia mencoba baju siapa tau ada laki-laki yang melamar dirinya.
(Coba aja dulu, nanti kalau ada suami kamu selesai mencoba baju)

...

Falisha sedang melihat-lihat baju, tiba-tiba saja ada perempuan yang tersenyum ke arah dirinya "kakak mau cari baju pengantin ya?" ucapnya sambil tersenyum.

Falisha sedikit malu, kalau saja pelayan di depannya tau kalau dia sekedar melihat saja pasti tertawa, apalagi calon suaminya saja tidak ada. "Haha, iya kak"

"Kakaknya mau baju seperti apa? Biar saya carikan" falisha menelan salivanya. Andai saja dia tidak mengikuti ucapan sahabatnya pasti dirinya tidak akan ada dalam situasi seperti ini.

"Anuu,begini kak, sa-saya... "

"Abangnya mau baju kakaknya seperti apa?" tanya pelayan itu. Falisha sedikit bingung, dengan siapa kakak ini berbicara? Hanya ada dirinya disini. Sebentar, falisha menoleh ke samping.

"Astagfirullah!!!" teriaknya kaget. Pria di sampingnya terheran-heran, kenapa gadis di sampingnya ber istighfar? Apakah dia hantu?

"Kakak gak papa?" tanya pelayan itu, "eh? Eh iya saya gak papa kok kak, hahahah" ucapnya malu.

"Saya mau lihat-lihat dulu kak, boleh?" ucap pria itu. "Oh, boleh kok kak, silakan" ucapnya dan mempersilahkan mereka berdua.

Pelayan itu meninggalkan mereka berdua, falisha masih agak kaget, darimana pria itu muncul??

"Ang sia?" tanya nya sedikit kaget
(Kamu siapa?)

"Saya? Saya haris, kamu?"

"Falisha, kok haris tibo-tibo ado di sampiang?" tanya nya sedikit intrograsi.
(Falisha, kok haris tiba-tiba ada di samping??)

"Den lah dari tadi di sampiang falisha, falisha se yang dak sadar"
(Aku udah dari tadi di samping falisha, falisha saja yang gak sadar)

𝓓𝓮𝓪𝓻, 𝓤𝓭𝓪 𝓙𝓪𝔀𝓪! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang