"Makasih ris lah ajak falisha ka danau" falisha turun dari mobil haris, haris mengangguk disertai senyuman.
(Terimakasih ris udah ngajak falisha ke danau)"Samo-samo sha, ris pulang lu, sampaian salam ris ka ibu falisha"
(Sama-sama sha, ris pulang dulu, sampaikan salam ris ke ibu falisha)"Oke ris, elok-elok yo" falisha melambaikan tangannya. Lalu dia masuk ke dalam rumah. Hari ini hatinya sedikit tenang, mungkin karena dia telah mengeluarkan semua beban yang dia tanggung selama ini.
(Oke ris, Hati-hati ya)...
"Assalamu'alaikum bu" falisha masuk ke dalam rumah, lalu mencium punggung tangan ibunya.
(Assalamu'alaikum bu)"Wa'alaikumussalam, haris alah pulang?" tanya ibu falisha. Falisha menganggukkan kepalanya, lalu dia mendudukkan badannya di atas kursi. Sangat letih badan falisha.
(Wa'alaikumussalam, haris sudah pulang)Ibu falisha ikut duduk di sebelah falisha "tadi salsa ka siko jo farhan, nyo maantaan undangan" ucapnya sambil menyerahkan undangan tersebut kepada falisha.
(Tadi salsa ke sini dengan farhan, mereka mengantarkan undangan)Falisha menerima undangan itu, dia tidak membuka nya, sudah tau isi didalamnya. "Haris tu kawannyo si farhan?" tanya ibu falisha. Dia menghidupkan televisi agar tidak terlalu hening.
(Haris itu temennya farhan?)"Iyo bu, emangnyo baa tu?"
(Iya bu, emangnya kenapa?)"Dak baa, haris sasuku jo awak yo?" tanya ibu falisha sekali lagi, falisha menoleh ke arah ibunya, dan mengangguk mengiyakan.
(Gak papa, haris satu suku dengan kita ya?)"Alah tau kan?"
(Udah tau kan?)"Hmm, falisha dak buliah jo inyo, sabeknyo di adek dak buliah sasuku" jawab falisha,siapa juga yang suka kepada haris?batinnya.
(Hmm, falisha gak boleh dengan dia, sebab di adat gak boleh satu suku)"Untuang lah tau, ibu dak Nio falisha di kucian dari urang sakampuang do" ibu falisha teringat dengan kejadian seseorang, dimana dia harus meninggalkan kampungnya sendiri karena melanggar adat.
(Untung sudah tau, ibu gak mau falisha di kucil kan dari orang sekampung)"Iyo ibu, falisha lai ngarati nyo, lagian falisha dak lo suko ka haris do, kami baru kenal lo lu"
(Iya ibu, falisha ngerti kok, lagian falisha gak suka juga ke haris)"Perasaan dak ado yang tau nak" ucap Ibu nya. Dia menatap lurus ke layar TV.
(Perasaan gak ada yang tau nak)"Yo lah bu, falisha nak tuka baju lu" falisha bangkit dari duduknya dan masuk ke dalam kamar. Sebelum mengganti bajunya dia merebahkan dirinya di atas kasur menatap langit-langit kamar.
(Yaudah bu, falisha mau tukar baju dulu)"Kalau nyaman se berarti dak suko kan?" tanyanya kepada dirinya sendiri, benar di dekat haris dia merasa nyaman dan hangat, entah karena haris sudah mengetahui latar belakang keluarga nya, atau apa falisha tidak tau.
(Kalau nyaman doang berarti gak suka kan?)Beberapa menit kemudian...
Falisha telah selesai mengganti bajunya, terdengar notif dari hpnya.
Haris
Assalamu'alaikum sha
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓓𝓮𝓪𝓻, 𝓤𝓭𝓪 𝓙𝓪𝔀𝓪!
Non-FictionFalisha Azzahra putri, gadis kelahiran minang harus merasakan kerasnya adat Minangkabau. Cintanya harus kandas karna laki-laki yang ia cintai sesuku dengan dirinya. Falisha harus mengubur dalam-dalam perasaannya. Gadis tersebut berniat meninggalkan...