Chapter 3: Lantas Mengapa Begitu Peduli?

7 7 1
                                    

Follow akun Byu, ya, buat info update cerita. Karena sebelum update, Byu pasti bakal umum di wall dulu. Dan kalau double update, Byu pasti bakal umum di wall juga.

Happy Reading.

|| Dandelion's || Chapter 3 ||

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

|| Dandelion's || Chapter 3 ||
.

"Katanya hari ini kamu sparing futsal, ya? Jam berapa?" Kyla bertanya saat gadis itu sedang membereskan alat tulisnya. Bel pulang sekolah telah berbunyi beberapa menit yang lalu. Beberapa teman sekelas mereka sudah ngacir ke halte depan sekolah atau ke ruang ekskul. Nina tadi pamit karena sudah dijemput Abangnya. Jadi, dikelas 11 IPA 2, tinggal Kyla yang sedang membereskan barang-barangnya, Kenzo yang tengah bermain ponsel, serta beberapa murid lain yang sama seperti Kyla.

Kenzo berdeham. "Jam empat."

Kyla berhenti sebentar di buku cetaknya. "Jangan pulang kemaleman, ya."

Kenzo berdeham lagi.

"Ayo." Kyla sudah menyampirkan tasnya di bahu, beberapa tumpukan buku di tangannya akan ia simpan di loker sambil lewat di koridor bawah nanti. Kenzo yang melihat itu segera menyimpan ponselnya ke dalam saku dan meraih buku-buku Kyla.

"Makasih," ujar Kyla seraya tersenyum.

Mereka berjalan keluar kelas dengan Kyla yang menggandeng lengan lelaki itu. Senyum Kyla mengembang semenjak Kenzo masuk jam terakhir tadi. Senang akhirnya lelaki itu tidak bolos satu hari full seperti yang sudah-sudah.

"Nanti kalau nggak sibuk temenin aku ke Gramed, ya? Ada novel baru yang pingin aku beli."

"Minggu kemarin, 'kan, udah?"

"Yang itu udah selesai aku baca. Ya, Ken, temenin aku?"

"Kalau lo cuma mau baca sekali, mending pinjem di perpus deh, Ky. Gak buang duit."

"Ken, pinjem sama beli itu beda banget rasanya. Sekalian, kalau beli, aku bisa jadiin koleksi."

"Iya, iya."

Kyla tersenyum manis. Hatinya senang sekali. Dia sudah memaafkan Kenzo saat Kenzo bersikap hangat lagi padanya. Kyla tahu Kenzo khilaf. Lelaki itu hanya khawatir pada Geisha sebagai seorang sahabat lama. Dia bersikap seperti tadi semata-mata hanya merasa bersalah pada Geisha. Jadi, Kyla memaafkannya.

"Pulang sama siapa?"

"Gak tau, naik gojek mungkin."

Kenzo tengah menyimpan buku-buku Kyla saat bertanya. Kyla merindukan mereka yang berbicara ringan seperti ini. Layaknya pasangan pada umumnya. Ini jauh lebih baik daripada mementingkan ego masing-masing.

𝐃𝐚𝐧𝐝𝐞𝐥𝐢𝐨𝐧'𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang