"Kabarin aku ya, kalau kamu mau pergi? Biar aku siap buat kehilangan kamu nanti."
|| Dandelion's || Chapter 6 ||
Istirahat pertama telah selesai. Waktunya kelas Kyla pelajaran olahraga. Pak Harry bilang, beliau memberikan waktu lima menit untuk siswa-siswi berganti pakaian. Kyla dan Nina menjadi orang terakhir yang keluar dari ruang ganti dan bergabung bersama teman-teman mereka di lapangan.
Mengejutkannya lagi, 11 IPA 1 dan 11 IPA 2 ternyata bergabung pemanasan dan pengambilan nilai karena Pak Pir--guru olahraga kelas 11 IPA 1--sedang berhalangan dan menitipkan nilai praktik pada Pak Harry.
"Gak cukup pelajaran olahraga yang jamnya sama, kita juga harus gabung sama anak ambis kelas sebelah yang ceweknya kebanyakan menye-menye." Nina menggerutu dengan tangan bersedekap di sebelah Kyla.
Beberapa anak perempuan kelas Kyla mengangguk dengan pandangan sinis. Kyla menjadi orang yang paling diam dengan pandangan datar. Enggan melihat anak kelas sebelah maupun ikut percakapan teman-teman perempuannya. Gadis itu sibuk memperhatikan Kenzo yang berlari mengelilingi lapangan sambil sesekali melirik Geisha yang memberikan lelaki itu semangat.
Pluit nyaring Pak Harry menggema di sekitar lapangan untuk mengumpulkan anak-anak yang akan diajarnya. "Baik anak-anak! Semuanya berkumpul!" teriak pria yang masih bugar diumurnya yang tiga puluh tahunan itu.
Setelah dua kelas itu berkumpul, Pak Harry mulai menjelaskan. "Dikarenakan Pak Pir sedang ada halangan, jadi beliau menitipkan kelas 11 IPA 1 kepada saya. Kalian akan bergabung pengambilan nilai. Setelah saya absen, ketua kelas---"
"Siap saya, Pak!"
"---ya, Abyan, pandu teman-teman kamu untuk pemanasan, setelah itu berlari keliling lapangan; laki-laki 10 putaran, perempuan lima putaran. Mengerti?!"
"Mengerti, Pak!"
"11 IPA 1. Abyan Rahardika?"
"Hadir, Pak."
"Azala Putri?"
"Saya, Pak."
"Geisha Ralania?"
"Aku?"
"Absen, Gei," bisik teman sekelas Geisha karena Geisha bertanya kebingungan.
"Oh, hadir, Pak!"
"Dasar. Ngeliatin Ken mulu. Malu ga tuh lo, bitch," maki Nina dengan suara pelan. Mau tak mau Kyla mendengus sambil menarik salah satu sudut bibirnya miring.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐚𝐧𝐝𝐞𝐥𝐢𝐨𝐧'𝐬
Fiksi Remaja"Jangan memulai kisah bersama seseorang yang belum menutup masa lalunya." Mungkin pepatah itu memang benar adanya. Jangan memulai kisah bersama seseorang yang belum melupakan masa lalunya kalau kau tidak siap sakit hati. Kyla Orcelina, gadis 16 tahu...