Chapter 9.

846 103 0
                                    

"Kok gara-gara gue?" tanya Ara menatap Jungwoo dengan bingung.

"Kakak, kan, suka makan permen mint. Jadi saya pengen nyoba aja,"

"Oh... Gitu, ya?"

Jungwoo tertawa kecil. "Iyaaa, Kak,"

"Haha..." Ara kemudian tersenyun kikuk. Kenapa dia mendadak jadi gemeteran begini?

Apa yang dikatakan Johnny benar? Bahwa anak-anak kantor sedang mengejar dirinya? Bukannya Ara mau kegeeran atau bagaimana. Hanya saja, perlakuan mereka semua bisa membuat Ara salah paham. Tapi tingkah Jungwoo saat ini, terlalu terang-terangan. Padahal ketika di kantor, lelaki itu seperti menganggap Ara sebagai rekan kerja yang lebih tua, makanya dipanggil 'Kakak'.

Ara tidak ingin bila nanti Jungwoo akan sama dengan Johnny. Maka dari itu, mungkin Ara akan menegaskan Jungwoo agar bersikap biasa saja padanya.

Jungwoo mulai membuka suara kembali. "Kakak mau langsung masuk ke kantor? Gak istirahat dulu?"

Ara menjawab, "Gue, kan, udah dikasih satu hari buat istirahat. Jadi gue bakal masuk kantor,"

"Kaki Kakak beneran udah mendingan?" tanya Jungwoo.

"Udah. Kaki gue gak kenapa-napa,"

"Kalo Kakak butuh apa-apa. Kasih tau saya--"

Ara menyela perkataan Jungwoo, "Woo. Jangan khawatir. Gue bisa jaga diri. Oh, iya. Turunin gue di halte depan sana aja, jangan sampe masuk ke parkiran,"

"Loh, kenapa, Kak?"

"Turunin gue aja. Gue bisa jalan sendiri,"

"Nanggung, Kak. Sampai parkiran aja--"

"Woo," Ara menatap mata Jungwoo dengan serius. "Jangan gini, ya?"

"Oke," balas Jungwoo setelahnya. Lelaki itu pun memberhentikan mobilnya tepat di depan halte yang Ara pinta.

Ara membuka pintu mobil Jungwoo lalu keluar dari sana. Tak lupa Ara menutup pintu mobil sedan tersebut seraya mengucapkan terima kasih pada Jungwoo. "Makasih, Jungwoo,"

"Iya. Sama-sama, Kak,"

---•••---

"Ra!" Jaehyun berlari menuju ke arah Ara. Lelaki itu telah menunggunya di depan apartemen milik Ara.

"Loh, Jae? Kenapa?" tanya Ara menyatukan kedua alisnya.

"Kamu pulang sama siapa tadi?"

"Sama temen," jawab Ara jujur. "Jungwoo namanya,"

"Kenapa gak bareng aku aja???"

"Habisnya kamu debat mulu sama Johnny. Ribet,"

Jaehyun menghela nafas berat. "Kamu baik-baik, kan?"

Ara sepertinya sudah berkali-kali mendengar kata itu hari ini. "Iya. Aku baik-baik aja,"

Jaehyun dan Ara berjalan bersama-sama menuju apartemen masing-masing. Ngomong-ngomong Ara masih kepikiran tentang perkataan Jungwoo padanya. Jaehyun yang sedang memanggil namanya pun, tak digubris sama sekali.

"Hey, Ra,"

"Maaf. Ada apa?"

"Kamu kayaknya lagi mikirin sesuatu,"

Ara telah sampai di depan pintu apartemen nya. Sedangkan Jaehyun malah ikut berdiri disampingnya.

"Kamu gak mau masuk apartemen kamu?" tanya Ara.

Jaehyun tersenyum tipis. "Kamu duluan aja,"

Lagi-lagi Jaehyun bertingkah ramah padanya. Kalau begini , bisa-bisa jantung Ara akan diajak berolahraga setiap kali Jaehyun berbuat baik padanya. Padahal mungkin Jaehyun memang bersikap seperti itu pada semua orang. Ara tidak mau bila nanti Jaehyun akan benci kepadanya karena Ara menaruh perasaan lebih.

Stalker - NCT127Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang