Wildest dream
••••Malam itu Seojun bermimpi. Tapi ia sangat sangsi.
Sebab rasanya sangat nyata.
Ini dikamarnya. Tetapi kakinya terbuka melebar dengan pergelangan terikat pada masing-masing ujung logam panjang yang berbentuk seperti borgol dengan lapisan lembut namun cukup kuat mencengkram kedua kaki-kakinya. Sedangkan tangannya terikat oleh tali berbahan halus ; tapi ikatannya kendor. Herannya Seojun tidak berteriak padahal ia tahu ia sedang bermimpi, tapi sedang menikmati. Toh disetubuhi dengan terikat adalah sebuah fantasi.
"hungg.. D–dingin.. "
Seojun menggeliat resah. Pakaiannya tersingkap menampakan tubuh pualamnya sedangkan bawahannya lenyap, ceruknya terbuka semena-mena. Menghadap seorang lelaki yang sedang mengamati.
Ya;
Lelaki dalam mimpi erotisnya. Berambut gelap dengan bibir tebal, matanya bersorot tajam dengan tatapan yang dingin. Tubuhnya padat dengan kulit bersih tanpa cacat membuat Seojun gelisah sekaligus terangsang sendiri diamati seperti itu. Punggungnya menggeliat; mengadu pada seprai semakin acak.
"D-dingin.. T–tolonghh"
Meminta pertolongan seperti mendesah. Mata Seojun terpejam, sungguh dia benci udara dingin. Membuat tubuhnya merinding meremang. Tapi sekaligus panas, karena lelaki itu mulai beranjak. Bahkan tangannya dengan kurang ajar mengelus kulit paha Seojun. Halus memang; mengundang.
"Bagian mana yang terasa dingin?"
Oh suaranya.
Seojun bisa mendesau gelisah hanya dengan membayangkan bagaimana lelaki itu menggeran. Sungguh ia tidak memungkiri bahwa ini enak. Seojun mencicit gelisah saat ibu jari lelaki itu menyapu perlahan ceruk lembabnya. Mengelusnya dengan sensual menyalurkan gelenyar yang membuat kejantananya berdiri.
"Ya, ugh– disanah anghh"
Bibir lelaki itu tebal. Kalau mengecup akan terasa enak. Lelaki itu tidak berhenti mengelus ceruknya, tetapi bibirnya berganti menjelajah pada dalam Seojun. Berhati-hati mendekati pusat tubuhnya yang sedikit menegang karena sentuhan. Seojun mengerang lagi; beradu gelisah pada logam yang membentangkan kakinya, berusaha merapatkan karena sensasi geli yang ia dapat.
"s–suho..ahh– tolonghh"
Seojun ingat namanya. Hanya sebatas di mimpi ia bisa menyebut nama lelaki itu hingga puas. Saat mengerang. Saat mendesah. Saat klimaks; Tapi ketika ia bangun, nama itu lenyap. Seolah ia tidak pernah mengenal atau bahkan berinteraksi dengan pria itu sedikitpun.
Seojun bisa merasakan lelaki itu menyeringai. Dengan bibir yang tertempel pada pahanya dan memberikan sapuan juga kecupan berbekas merah. Lalu Seojun mengerang lagi menahan kebas pada pergelangan kakinya yang tertahan oleh logam panjang yang melintang diantara kakinya yang terbuka dengan borgol di sana.
Suho menjilati ceruknya, hanya sebatas jilatan panas yang menyiksa. Tapi memberikan sensasi ke awang-awang membuat Seojun melenguh gelisah ketika jilatan itu tak dirasa lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar And Spice
Fanfiction‼️‼️ Drabble oneshot/twoshot dari pasangan Lee Suho dan Han Seojun Inspired character by : True beauty kdrama.