★☆★☆

2.2K 128 5
                                    

Attention
••••






Seojun mendengus malas dan berkali-kali mengumpati tumpukan buku yang ada di depan Suho sekarang, ketika dia diminta datang ke apartemen Suho justru kekasihnya itu tengah menyibukan diri dengan bacaan-bacaan yang membosankan lalu mengabaikannya.

Seojun memilih pergi ke kamar mandi sembari memikirkan cara bagaimana menarik perhatian Suho dari buku-buku menyebalkan itu. Hingga kedua matanya berbinar saat ide gila melintas di benaknya, mungkin dia harus mencobanya.

"Suho!?" Seojun mendengar bagaimana kekasihnya itu hanya bergumam menyahuti, padahal dirinya tepat berada di sisi ranjang yang berjarak cukup dekat dari tempat Suho duduk.

"Lee Suho!"

"Kenapa Seo-"

Suho sukses terkejut dengan mata melotot dan ekspresinya yang terlihat konyol. Tidak, tidak ada yang aneh kecuali Seojun yang tiba-tiba bertelanjang dan duduk di atas ranjangnya seakan-akan menggoda Suho untuk menggarap tubuhnya.
Buku yang sedari tadi terbuka memperlihatkan berderet-deret kalimat dengan maksud yang rumit ia biarkan tergeletak diatas meja tanpa minat. Suho beralih mendekati Seojun, menarik pinggang ramping itu hingga terduduk di pangkuannya. Kedua kaki Seojun dibiarkan melingkari pinggulnya sedangkan kedua pantat bulat itu menekan penis Suho yang semakin mengeras di balik celananya. Sementara tangan Suho mengelus pinggul hingga meremas gemas pantat Seojun.


"Seojun-"

"Ada apa hm? "

Lengan Seojun mengalung di leher Suho, memainkan rambut Suho sementara pria itu tidak berhenti melihat bibir Seojun, dengan tangan yang masih aktif meremasi pantatnya.

"Jangan tanya"
Seojun yang mengerti maksud Suho segera menarik tengkuk Suho dan menempelkan bibirnya. Melumat bibir atas dan bawah Suho bergantian dan Suho juga membalas ciuman itu, melumat bibir Seojun serta memberikan gigitan kecil di bibirnya. Sementara Seojun semakin menekan penis Suho dengan pantatnya, bergerak menggesek membuat milik Suho semakin menegang.

Tubuh Seojun di baringkan dengan Suho yang masih berada di atasnya melumat ganas bibir Seojun. Tangan Seojun turun, menggenggam milik Suho- merasakan batang besar itu mengeras di telapak tangannya menandakan pria di atasnya ini sudah sangat terangsang.

Bibir keduanya saling bertaut, melumat, bahkan saling menghisap lidah. Tangan Seojun berhasil menurunkan celana Suho, menggenggam milik Suho lalu mengarahkan ke lubangnya sendiri, melebarkan kedua pahanya- membiarkan Suho menggesekan penis di lubangnya.

"Eumhhh.. "

Suho melepaskan ciumannya, menciptakan untaian benang saliva diantara bibir keduanya.
Suho melepas kausnya lalu kembali menindih Seojun sambil menekan ujung penisnya pada lubang pria manis dibawahnya itu.

"Mhhh.. m-masukan"

Seojun menggerakan pantatnya, semakin menggesek penis Suho dengan lubang berkedutnya.
Suho tidak tahan lagi, salah satu kaki Seojun di angkat lalu di sampirkan pada pundaknya, dan satunya di tahan agar kedua pahanya tetap terbuka semakin lebar. Suho menghentakan penisnya masuk tidak peduli dengan Seojun yang berteriak ketika lubangnya dimasuki penisnya dalam satu hentakan.

"Akhhh-s, suho- ughhh"

Suho mengecupi dada Seojun, menjilat nipplenya sambil merasakan penisnya yang di remas kuat oleh lubang sempit kekasihnya. Sementara tangannya kembali mengelusi pinggang hingga pantat Seojun - Suho mulai menggerakan pinggulnya dengan perlahan.

"Ahhhh suhohh- ughhh ahhh"

Tangan Seojun melingkari leher Suho, menjejangkan lehernya memberi akses bebas bagi Suho untuk menghisapi kulit lehernya memeberikan hickey yang begitu kontras di kulit putihnya.
Lubang Seojun seperti menelan penis Suho semakin dalam, begitu sempit dan hangat.

Tubuh Seojun terhentak beriringan dengan penis Suho yang menumbuk titik nikmatnya. Seojun refleks mencakar area leher Suho saat pria itu bergerak terlalu cepat dan sedikit kasar.

"S-suhohh ahhh.. Ahhh t-terlalu dalamhhh anhhh"

Seojun menggelengkan kepalanya riuh sarat akan rasa nikmat saat ujung penis Suho lagi-lagi menekan titik nikmatnya, Seojun mengetatkan lubangnya- titik-titik precum keluar dari ujung penis kecilnya menandakan pelepasannya yang semakin dekat.

"Aahhhhh... S-suho"

Tepat saat Suho menghujamkan lagi penisnya, Sojun mengeluarkan cairannya dan mengotori tubuh keduanya.
Tanpa memberi jeda pada Seojun untuk mengatur nafas setelah klimaksnya, Suho sedikit menegakan tubuhnya untuk kembali menghujam lubang Seojun mengangkat kedua kaki Seojun dan menyampirkan pada bahunya. Penisnya bergerak keluar masuk lebih cepat tidak tidak peduli dengan Seojun yang semakin terengah, Lubang Seojun kembali berkedut saat penis Suho tanpa jeda menghujam pada prostatnya.

"P-pelan ahhh... Anghhh suho anhhh-"

Suho tidak perduli, dia menghentakan penisnya semakin kasar pada lubang Seojun mengejar pelepasannya sendiri. Bisa Seojun rasakan penis Suho semakin membesar menandakan pria diatasnya itu akan mencapai klimaksnya. Hingga pada tusukan terakhir Suho mengeluarkan cairannya di dalam lubang Seojun.


Nafas keduanya sama-sama terengah, Seojun mengusap pelan belakang kepala Suho yang sedang mengecupi lehernya dengan lembut, menghirup dalam-dalam aroma tubuh Seojun yang menjadi candu bagi pria bermarga Lee tersebut.

"Suho? "

"hm? "

"Aku lelah, ayo kita tidur"

Suho menghentikan kegiatannya, menatap wajah lelah Seojun yang tetap terlihat manis di matanya- lalu mengusap dengan sayang kening Seojun sebelum memberinya kecupan singkat.
Menurunkan kedua kaki Seojun dari bahunya dan mengeluarkan penisnya dari lubang Seojun, lalu merebahkan diri di samping kekasihnya tersebut. Menarik tubuh ringkih Seojun kedalam pelukaannya- serta menyelimuti tubuh mereka berdua.


"Selamat tidur, sayang"


"Selamat tidur juga"
Seojun hanya memberikan senyum samar karena rasa kantuk semakin membuat matanya memberat sebelum menyamankan diri dengan Suho yang merengkuh tubuhnya erat.


.
.
.
.
.


End.






Sugar And Spice Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang