★☆★☆

3.6K 227 17
                                    

Hotter than summer
••••







"Ahhh eunghh shh-s, suhohhh ahhhhh"

Seojun menggigit bibir bawahnya mencoba menahan teriakan. Bisa dia lihat pantulan bayangan dirinya dari cermin, bibir memerah bengkak yang senantiasa mengeluarkan erangan dan desahan, bercak merah di leher hingga dada, juga jangan lupakan tubuhnya yang terhentak-hentak ke depan dengan kedua tangan menjadi tumpuan pada wastafel.

Lee Suho dengan segala kemesumannya, semua ini tidak akan terjadi jika kekasihnya yang kelebihan hormon itu tidak nekat menggagahi Seojun di toilet umum. Hanya dengan alasan dia tidak tahan melihat model pakaian edisi musim panas yang dikenakan Seojun saat sedang melakukan pemotretan untuk salah satu brand pakain yang cukup terkenal.

"Ahhh- suhohhh.. t, terushhh lebihhhh nghhh dalamhhhh.. "

Seojun tidak bisa untuk berhenti mendesah. Kepalanya saat ini ditekan Suho ke atas wastafel dengan posisi menungging. Suho semakin menghentakan dengan kasar penisnya di dalam lubang Seojun. Tak tinggal diam tangannya juga bermain-main pada dada Seojun, memelintir dan memilin kedua nipple itu dengan kasar.

Tangan Seojun meremat pinggiran wastafel, dia memejamkan matanya merasakan gelenyar kenikmatan yang menghantamnya berkali-kali.


"Akhhhh shithhh- disituhhh i, iyahhh anhhh terushhh.. "


Sebelah kakinya diangkat oleh Suho ke atas wastafel, sehingga posisinya terlihat sangat panas. Dari belakang Suho tidak berhenti mengeluar masukan penisnya dengan brutal ke lubang Seojun.


"Fuckhh kau selalu terasa nikmat"


Tangan Suho mencengkeram rahang Seojun dengan cukup kuat, memaksa kepalanya untuk menoleh kebelakang lalu mencium kedua bilah ranum tersebut . Suho melumat dan menghisapi bibir bawah Seojun dengan kasar, sedangkan Seojun reflek membuka belah bibirnya memberikan celah untuk lidah Suho masuk ke dalam mulutnya. Mengabsen setiap inchi dari rongga mulutnya, menjamah lidahnya dan saling bertukar saliva.

Suara decakan lidah beriringan dengan suara kulit saling beradu menjadi pertanda betapa panasnya suasana bercinta mereka saat ini. Kedua manusia yang sama-sama tersesat dalam kabut birahi itu tidak menghiraukan lagi bahwa mereka sedang berada di toilet umum yang tak menutup kemungkinan akan ada orang secara tiba-tiba melihat pergumulan mereka.

"Eunghhh... suhohhh a, akuhhh mauhhh-"

"Ahhhhhhh... "


Seojun memutuskan ciuman mereka, kepalanya terlempar kebelakang dengan mata terpejam erat serta desahan panjang menjadi pengiring klimaksnya.

Seojun sudah sangat lemas bahkan kedua kakinya terasa tidak kuat lagi untuk menopang tubuhnya. Ini sudah ke tiga kalinya dia mencapai pelepasan tapi pria bermarga Lee itu belum sama sekali mendapatkan klimaksnya dan terus mengeluar masukan penis besarnya pada lubang Seojun.

"Anhhhh s-suho.. akuhhhh tidak kuathhh lagihhh.."

"Ayo buat ini adil sayang. Aku bahkan belum mendapatkan pelepasan"
Ucap Suho tepat di samping telinga Seojun, deru nafasnya terdengar sangat jelas. Ia mengigit dan mengulum daun telinga Seojun yang membuat sang submissive semakin melenguh, tenggelam dalam nikmat.

Suho menghentikan gerakan pinggulnya. Dia mengangkat tubuh Seojun dan menggendong tubuh setangah telanjang pria manis itu di depan dengan penis yang masih setia menancap di lubang hangat tersebut.

"Akhhh... s, suho pelanhhh... "
Seojun reflek melingkarkan kedua kakinya di pinggang Suho. Dia sedikit meringis saat Suho menyenderkan punggungnya dengan kasar ke dinding toilet yang dingin.


Suho kembali menggerakan pinggulnya dengan cepat. Menenggelamkan kepalanya di perpotongan leher Seojun, menjilati serta menghisap setiap inchi dari kulit putih yang menjadi candunya itu memenuhi leher serta tulang selangka Seojun dengan tanda kepemilikannya. Dan lagi-lagi Seojun tidak bisa berhenti mendesah di buatnya.

"Ahnghhhhh suhohhh.. "

Seojun merasakan lagi bagaimana sensasi saat urat-urat penis Suho menggesek dinding lubangnya. Begitu dalam dan tepat sekali menghantam titik nikmatnya, wajah Seojun memerah merasakan kenikmatan yang selalu membuatnya melayang tinggi.

Seojun menarik rambut belakang Suho, menyalurkan rasa nikmat bercampur geli yang mulut pria itu timbulkan ketika mempermainkan dadanya. Melahap habis serta mengulum nipplenya dengan lidah berpengalaman itu.
Sedangkan gerakan keluar masuk pada lubangnya tak berkurang sama sekali bahkan semakin cepat dan brutal. Kepala Seojun rasanya pening dia mendapatkan serangan kenikmatan secara beruntun.

"Anhh.. Ahhh- eunghh akuhh keluarhhh.. "

"Shithh.. Aku jugahh"

Suho menenggelamkan kembali kepalanya pada ceruk leher Seojun, lalu menggeram dalam saat mencapai klimaksnya. Sedangkan Seojun mengeluarkan pelepasannya dan mengotori baju mereka berdua.


Nafas keduanya terengah dengan keringat membanjiri tubuh masing-masing. Suho mendudukan Seojun pada tepian wastafel lalu mengusap perlahan kening kekasih manisnya itu sebelum memberikan ciuman sayang pada kening Seojun.

"Sepertinya kau tidak bisa melanjutkan sesi terakhir dari pemotretan itu"

Seojun hanya memutar bola matanya malas mendengar ucapan Suho.


"Ya, dan kau pelakunya yang membuat pemotretan itu tertunda"
Ucap Seojun dengan mendengus kesal, tentu saja dia tidak serius, mana tega dia memarahi Suho yang saat ini memberikan dia cengiran tampannya yang membuat Seojun mau tidak mau juga ikut tersenyum.

.
.
.
.

End :D


Sugar And Spice Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang