Ketukan suara langkah kaki mereka berdua beradu didalam senyapnya malam itu. Keduanya nampak bergandengan tangan saat kaki mereka perlahan menapaki satu-persatu anak tangga.
Dengan bahagia si anak laki-laki itu menggenggam tangan si anak perempuan, seolah takut kehilangan.
Si anak perempuan nampak dengan berat hati tersenyum, mencoba menutupi keengganannya untuk mengikuti anak laki-laki tersebut.
Setelah beberapa saat, keduanya berdiri didepan pintu kamar.
Tak berselang lama, keduanya memasuki kamar si anak laki-laki tadi.
Masih dengan senyum yang seolah tak bisa luntur, si anak laki-laki menarik tangan si anak perempuan untuk duduk di atas kasur miliknya. Di anniv mereka yang ke satu tahun ini, ia ingin menunjukkan sesuatu yang spesial kepada kekasihnya itu.
Beda dengan kebahagiaan sianak laki-laki yang tampak bersinar, si anak perempuan nampak pucat,tangannya yang berada dalam genggaman si anak laki-laki itu bergetar. Dia benar-benar belum terbiasa dengan ini semua.
Ratusan potret candid dirinya terpajang rapi disetiap sudut kamar, beberapa foto bahkan diambil disaat ia sedang tertidur.
Ini mengerikan.
Rasa mual kerap kali menghampirinya saat ia melihat itu semua. Setelah semua, kenapa ini harus terjadi kepadanya. Perasaan yang membahagiakan dulu kini berubah menjadi begitu memuakkan.
"Sayang... ada yang ingin aku tunnjukkan padamu" ucap si anak laki-laki dengan berseri-seri.
"A..apa?" jawab si anak perempuan gugup.
"Tunggu sebentar,kau pasti akan menyukainya"
Si anak laki-laki kemudian dengan perlahan membuka atasan pakaiannya.
"Lihat, aku mengukir namamu tepat di atas jantungku"
•Tbc•
