Page #3

820 88 5
                                    

Happy Reading ❤

~●●●~

Baekhyun terbangun dengan senyum yang merekah lebar. Ia melirik ranjang disampingnya, sisi dimana ada seorang pria yang mendekapnya erat sampai tertidur. Pria yang sudah mencuri hatinya sejak pandangan pertama, pria yang selama ini ia perjuangkan. Senyumnya luntur seketika saat pikiran bahwa semua itu hanya mimpi baru saja melintas.

Pria dingin yang bahkan tak pernah meliriknya sekalipun, dan bahkan baru  mendengar suaranya beberapa hari lalu. Tidak mungkin Park Chanyeol berbaring memeluknya disini bukan?

"Aniy, itu bukan mimpi. Jikapun itu mimpi aku akan berpura-pura itu adalah kenyataan." Monolognya pada diri sendiri.

"Aarggh... tapi apa benar hanya mimpi? Tuhan... aku mohon, jika itu hanyalah mimpi segerakan jadi kenyataan." Lanjutnya.

"Kyyaaaa.. tapi dekapan itu terasa sangat nyata. Dan suaranya, aku milikmu" Baekhyun mencoba menirukan suara husky Chanyeol. "Bagaimana bisa itu hanya sebuah mimpi? Aku sangat malu... bagaimana ini? Iiiiyyyy...." Baekhyun memukul-mukul bantal di sebelahnya.

.

"Aniy, itu pasti bukan mimpi. Ya, bukan mimpi." Baekhyun menatap pantulan dirinya di depan cermin.

"Apa kami sekarang menjadi sepasang kekasih?" Lanjutnya dengan mulut penuh busa pasta gigi. Salah satu tangannya memegang pipinya sendiri yang mulai terasa panas.

"Kyaaa... Chanyeol menjadi milikku, milikku, milikku.." pekik Baekhyun girang. Bahkan melupakan pergelangan kakinya yang terkilir dengan melompat-lompat kecil.

"Aauucchhh..." rintihnya saat pergelangan kakinya mulai berdenyut nyeri kembali.

Dokk dokk dokkk-

"Yak! Apa yang kau lakukan didalam? Cepat keluar. Kau pikir jam berapa ini?!" Ibu Baekhyun menggedor pintu kamar mandi.

Cklek- pintu terbuka. Baekhyun keluar dengan wajah merah merona juga senyum tersipu.

"Eomma... anakmu berhasil." Baekhyun mengambil kedua tangan ibunya dan menggenggamnya erat.

"Apa maksudmu?"

"Aku berhasil eomma... akhirnya kau akan punya menantu tampan... kyaaa..." kembali Baekhyun memekik girang, bahkan mengajak ibunya untuk ikut menari bersamanya.

"Nuguya? Pria semalam? Dia benar-benar kekasihmu? Jinja??"

"Eoh. Bukannya eomma melihatnya semalam?"

"Ehm.. emm.. i-itu..." ibu Baekhyun mendadak gugup saat kejadian semalam diungkit kembali.

"Sudahlah, sekarang cepat bersiap! Oppamu akan mengantarmu ke sekolah."

"Oppa? Kapan dia pulang?"

Ibu Baekhyun tidak menjawab dan berlalu pergi. Baekhyun juga mengangkat bahunya acuh sebelum kemudian masuk kembali kekamarnya.

.

"Apa benar kau sudah punya kekasih? Apa dia pria yang baik?" Tanya kakak Baekhyun saat sudah hampir sampai di sekolah Baekhyun.

"Tentu saja. Dia pria yang sangat tampan. Dia pasti baik." Jawab Baekhyun dengan senyum yang tak lepas dari wajah cantiknya.

"Yak! Kau hanya menilai dari tampangnya saja eoh? Kebanyakan pria tampan itu brengsek."

"Itulah sebabnya oppa pria yang sangat baik. Karena kau jelek, weekk.." ledek Baekhyun dengan menjulurkan lidahnya.

Ctak-

Shall We (Chanbaek GS) -ongoing-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang