4. Mengenalnya

5 1 0
                                    

HAPPY READING🤍.
SSS ya untuk kalian👋
Salam Sejahtera Semua{SSS}
.
.
.

Pagi ini semuanya terlihat kembali normal, vie diizinkan kembali dengan hobinya yaitu menari. 

Hubungan keduanya pun perlahan membaik.

"Saya pergi dulu ya, nanti kamu bisa minta anter supir oke. Kalau ada apa apa hubungi saya."

Vie mengangguk kemudian ia mencium tangan suaminya yang ingin pergi ke kantor. Melihat itu salsa merasa iri sejak dulu bukan kah ia yang berada di posisi vie sekarang? Lalu mengapa posisinya di renggut oleh vie?  Mengapa takdir sekejam ini?.

Sekarang vie sudah bersiap akan pergi ke sanggar tari yang sudah 2 minggu tidak ia datangi.

"Eh, mba Vie. Apa kabar? Tumben baru kelihatan mba.." Entah sapaan atau pertanyaan yang di lontarkan salah satu orang yang berada di sekitar lokasi itu vie hanya tersenyum kaku dan tak ingin ambil pusing karna nya.

Bruk!

Vie terdorong dan terjatuh di lantai karna seorang wanita menabraknya dan sepertinya wanita itu tidak melihat jalan sama sekali.

"Ealah.. mba Vie, ora popo toh mbak?"

"Saya gak papa kok, makasih udah bantuin saya berdiri" Ucapnya tulus kala seseorang telah membantunya berdiri.

"Aduh, Sorry." Ya, itu suara wanita yang menabrak vie hingga terjatuh, setelah mengatakan itu ia langsung pergi begitu saja tanpa ada rasa bersalah.

□○□

Vie melirik jam tangannya dan masih menunggu suaminya menjemput dirinya. Ia berdiri di depan sanggar tari sambil memainkan ponselnya karna sudah bosan ia pun memasukkan ponselnya ke dalam tas.

"Vie!" Teriak bilie memanggil istrinya untuk menghampirinya disebrang jalan sana. Vie pun berjalan karna terlalu fokus melihat ke depan tiba-tiba ada sebuah motor yang ngebut yang hampir saja menabraknya kalau tidak ditarik oleh wanita yang menolongnya.

"Mbak gak papa?" Tanyanya memastikan.

"Mak--" ucapan vie terhenti saat melihat wanita yang menolongnya. "Kamu.. bukannya yang tadi ya?"

Wanita itu mengangguk dan tersenyum manis. "Siapa namamu?" Tanya vie kemudian.

"Nandini dan kamu?" Nandini mengulurkan tangan kepada vie dan dibalas hangat olehnya.

"Vie."

"Kamu gak papa vie?" Tanya bilie yang menghampiri istrinya itu. Istrinya pun menggeleng bilie pun mengerti maksudnya.

"Oh ya, makasih ya mba sudah menolong istri saya. Ini ada sedikit sebagai ucapan terima kasih saya." Bilie mengeluarkan uang 3 lembar berwarna merah dan ingin memberikan kepada nandini.

"Tidak pak, saya menolong istri bapak dengan ikhlas." Tolaknya mentah-mentah.

"Kalau begitu kita permisi, ya mbak" Bilie dan vie pun pergi dari sana, tangan bilie masih setia berada di pundak vie sambil terus bertanya memastikan keadaan vie. Sungguh, dia khawatir.

"Dulu aku memang sering dibayar dengan uang. Namun itu semua kehidupan kelam ku, sekarang aku tidak ingin kembali ke masa itu." Gumamnya mengingat kejadian di masa lalu.

Segini dulu Guys.

Jangan lupa vote cerita aku ya.

See You.

Serumit Itu, kah? Cinta.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang