4

2.2K 237 110
                                    

Happy reading

Kring kring

Bel berbunyi menandakan bahwa sekolah sudah selesai. Semua murid pun berbondong-bondong keluar kelas untuk menuju rumah masing-masing. Tak terkecuali Alex, saat ini dirinya sedang menyusuri koridor menuju kelas untuk mengambil tasnya. Ya, setelah drama yang terjadi di kantin tadi ia lebih memilih untuk membolos saja.

Saat sudah memasuki kelas ia langsung menuju bangkunya dan mengambil tasnya, tidak peduli dengan beberapa orang yang masih berada disana sendari tadi menatapnya dengan pandangan berbeda-beda.

Saat hendak menuju pintu suara seseorang itu menghentikan langkahnya.

"Lex" panggil Javier.

Membalik badan dan menatap seorang itu sambil menaikkan satu alisnya pertanda "apa?"

"Khem, gue minta maaf soal tadi, g-gue gak bermaksud buat nampar adik lo, tadi itu gue cuma lagi emosi jadi gue reflek" ucap Javier gugup, entah mengapa dirinya merasa gugup saat melihat mata tenang Alex.

"Gue bener-bener gak bermaksud tadi percaya sama gue" kekeh Javier.

"Iya Lex, lagian kenapa Lo tiba-tiba belain Cia si, biasanya juga Lo gak peduli kan sama dia, kenapa sekarang lo belain dia?" Imbun Ryan tidak hanya Ryan, yang lain pun juga penasaran.

Alex menatap datar mereka "dia adik gue, sudah kewajiban gue buat ngelindungin dia, bukan malah dibentak dan ditampar" jawab Alex santai.

Setelah mengatakan itu Alex langsung keluar kelas meninggalkan seseorang yangng sedang termenung memikirkan perkataannya.

----

Saat ini Alex sudah berada di pekarangan rumah, melihat beberapa mobil yang sudah terparkir rapi didepan rumah tanpa banyak berfikir langsung dirinya memasuki rumah.
Saat diruang tamu dapat ia lihat ternyata teman-teman adiknya sedang berkumpul dirumahnya.

"Assalamualaikum Alex pulang" salam Alex yang langsung mengambil antensi mereka semua yang berada diruang tamu.

"Waalaikumsalam" jawab mereka semua yang berada disana.

"Eh abang udah pulang, tumben ngga kumpul kumpul bareng temen-temen kamu" tanya mama Diana sambil menyalimi Alex.

"lagi males aja mah" jawab Alex seadaanya.

"Alex keatas dulu mah" Pamit Alex.

"yaudah sana istirahat" suruh mama Diana.

saat Alex akan pergi ke kamar nya, matanya tidak sengaja bersitatap dengan mata biru Serra yang sendari tadi memperhatikan nya dari dia mengucapkan salam dan sampai berpamitan untuk ke kamarnya.

Alex hanya menghiraukan dan langsung menuju ke kamarnya untuk istirahat.

...

Jam sudah menunjukan pukul 5 sore, Alex terbangun dari tidurnya dan langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

beberapa menit Alex keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di pinggang, langsung saja dia masuk ke walk in close.

beberapa saat dia keluar dari walk in close dengan menggunakan kaos berwarna hitam dan celana pendek selutut yang senada dengan kaos nya, serta rambutnya yang masih basah dan acak-acakan sama sekali tidak menggurangi kadar ketampanan nya sedikitpun.

dia pun keluar kamar untuk menuju dapur. Saat berada diundakan tangga, dapat ia lihat bahwa teman teman adiknya masih berada di ruang tamu. Ia tidak menghiraukan, langsung saja dia menuju dapur untuk menggambil minum karena dikamar nya persediaan air putih habis.

Ia tidak melihat mama Diana didapur, menurut ingatan Alex biasanya jam segini mama Diana akan sibuk didapur untuk menyiapkan makan malam, tapi kali ini ia tidak melihat nya sama sekali. Saat keluar dari dapur, ia menghampiri sang adik untuk bertanya.

"mama mana?" kedatangan Alex dan pertanyaan nya yang tiba-tiba membuat mereka yang ada di ruang tamu terkejut.

"hah?" Cia belum memproses apa yang terjadi sekarang, dirinya terlihat linglung dan terkejut.

"mama mana? kok didapur ga ada" ulang Alex saat melihat kelolaan adik nya ini.

"oh, itu mama sama papa lagi pergi bang, ke acara perusahaan, pulangnya mungkin bakalan malem banget" jawab Cia saat sudah sadar dari keterkejutan nya.

"oh, makan malam gak ada?" tanya Alex.

"ngga bang, kata mama beli diluar aja nanti soalnya bibi izin pulang kampung" jawab Cia lagi.

setelah mendengar jawaban dari Cia, Alex langsung pergi menuju kamarnya.

beberapa saat setelah kepergian Alex.

"anjir gilaa kaget gue, kak Alex tetiba muncul mana nanyanya datar banget lagii, merinding guee" cetus agatha saat melihat Alex sudah menghilang dari tangga.

"iyaa bangett woe sampe jantung gue rasanya mau pindah kedengkul" balas Serra sambil memegang dada nya yang berdetak cepat.

"eh tapi kak Alex demi apapun GANTENG BANGET WOEE, SUMPAH GILA GILA APALAGI DIA PAKE KAOS ITEM CELANA ITEM, BUSET BERDAMAGE CUY" heboh Agatha yang membuat kedua sahabatnya geleng-geleng kepala.

"eh tapi iya juga yaa, kak Alex nambah gan-" ucapan Serra terhenti saat melihat Alex turun dari tangga, yang terlihat akan menghampiri mereka.

mereka terdiam sesaat memandangi Alex yang sudah berganti menggunakan hoodie berwarna hitam dan celana pendek selutut tadi.

saat alex berada di depan mereka "kalian udah makan?" tanya Alex.

Mereka terdiam, mereka benar-benar terkejut sakarang.

"kalo di tanya itu jawab" balas Alex sambil menatap mereka datar.

"eh b-belum bang" jawab Cia kikuk.

"mau makan apa?" tanya Alex lagi.

"hah?" spontan Cia yang masih terlihat seperti orang linglung.

"abang mau beli makan, kalian mau makan apa?" balas Alex karena sudah sangat gemas dengan adiknya ini.

"a-abang mau beli makan buat kita?" tanya Cia tidak percaya.

"hmm" deheman Alex.

"em, terserah abang aja" balas Cia.

setelah Cia mengatakan itu, Alex langsung pergi keluar rumah dan menuju montor sport dan pergi meninggalkan pekarangan rumah.

"Ci, itu beneran abang lo?" tanya Agatha tidak percaya dengan apa yang baru saja ia lihat.

"gue juga gatau ta" balas Cia yang benar-benar masih seperti orang linglung.

"kak Alex kok berubah, hari ini gue syok terus gara gara kak Alex" timpa Serra.

bersambung

ALES or ALEXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang