hari ini hari pertama yuta bekerja. dan dia hampir terlambat. katanya hari ini sajangnim akan memberikan jabatannya kepada anaknya.
Yuta berdiri di depan meja kerjanya. bos baru itu mulai menyapa para karyawannya. bos baru itu tersenyum.
oh astaga, tampan sekali bos baru ini!! seru yuta dalam hati. bosnya melihat ke arahnya dan tersenyum. bosnya mulai memperkenalkan diri. "saya CEO baru yang akan menggantikan ayah saya, dan nama saya adalah Johnny Suh, ada pertanyaan?" beberapa karyawan berbisik membicarakan ketampanan dan kewibawaan dari CEO baru mereka.
setelah itu Johnny masuk ke ruang kerjanya. "Doyoung, bisa ambilkan aku data karyawan atas nama Nakamoto Yuta? cepat!" doyoung adalah asisten pribadi Johnny. "tapi untuk apa kau minta data diri Nakamoto Yuta?" doyoung penasaran.
"sudah ambilkan saja, atau kau ku pecat." doyoung segera mengambilkan data diri yuta. "haish, kau ini menyebalkan sekali." doyoung menyerahkan data diri yuta, lalu pergi dari ruangan Johnny.
hari ini kantor sibuk sekali. "yu, tolong antarkan ini kepada pak Johnny ya, mintakan tanda tangan." Taeyong menyuruh yuta. "t-tapi aku takut yongie." yuta memelas. "tolong ya yu, semua sedang sibuk, hanya kau yang bisa di mintai tolong."
yuta berjalan lesu dan mengambil dokumen yang harus diberikan pada Johnny. "hah ya sudah mana." Taeyong menyerahkan dokumen nya. "ini, cepat sana!"
yuta berjalan menaiki lift menuju ruangan CEO. sesampainya di depan ruangan Johnny, Yuta kemudian mengetuk pintu. "masuk!" perintah Johnny. yuta masuk kedalam dan memberikan dokumen yang ia bawa pada Johnny. "sajangnim, ada dokumen yang harus anda tangani." yuta sebenarnya sangat gugup, tapi dia menutupinya.
"kemarikan! dan kau Nakamoto Yuta bukan? ah atau Yuta Suh?" Johnny mengeluarkan smirk andalannya. "i-iya tuan saya Nakamoto Yuta." yuta benar benar gugup sekarang.
"duduklah! jangan berdiri terus." ucap johnny. yuta pun akhirnya dudu di sofa yang ada di ruangan itu. "siapa yang menyuruhmu duduk di sana? duduklah disini!" ucap johnny sambil menepuk-nepuk pahanya. "t-tolong jangan kurang ajar tuan!" yuta marah. "turuti perintahku atau kau di pecat?!"
mau tak mau yuta menuruti perkataan bosnya. ia mulai duduk dipangkuan johnny. napas Johnny terasa di lehernya. yuta bergerak gelisah. "jangan terlalu banyak bergerak, atau kau akan dalam bahaya." bisik Johnny. yuta berhenti bergerak, tapi cuma sebentar. dia mulai bergerak gelisah lagi. Johnny yang pusakanya sudah bangun akhirnya tak tahan.
"aku sudah memperingatimu kucing kecil, sekarang tanggung jawab dan terima akibatnya!" Johnny mengungkung yuta diantara dirinya dan meja. "a-apa maksud tuan, jangan kurang ajar!" yuta ingin berteriak, tapi mulutnya langsung di bungkam dengan ciuman Johnny. "mmhh cpk cpk mmhh." yuta mulai menikmati ciuman Johnny. perlahan membalas ciumannya.
Johnny membuka kemeja yuta. ciuman Johnny turun ke leher dan meninggalkan bekas di sana. "ahh tuanhh jangan disana ahhh." Johnny semakin bersemangat. perlahan turun menuju nipple yuta. Johnny mulai mengulum nipple yuta. "slurpp cpk mhh, putingmu lucu baby." yuta hanya bisa mendesah dan meremas rambut Johnny sebagai pelampiasan nikmat.
"hahh ahh, daddyhh langsung sajahh nghh, yu tidakhh tahanhh." tunggu kenapa yuta memanggil Johnny daddy? karena mereka menikah seminggu yang lalu.
"sudah tidak tahan kitten?" "iyahh daddyhh, lubang yu gatal hiks." Johnny menurunkan celana yuta, sekaligus celana dalamnya. "oh lihat, lubangmu berkedut baby." Johnny mengelus hole yuta, kemudian memasukkan jari telunjuk dan tengah miliknya.
"ahh Daddyhh, mau penis daddyhh sajahhh." "yu mau penis Daddy? dasar tidak sabaran." Johnny mengeluarkan jarinya.
Johnny melepaskan celana sekaligus celana dalamnya. terlihat penis ukuran super besar. johnny menggoda yuta dengan menggesekkan pucuk penisnya di depan lubang yuta.
"daddyhh cepat, yu mau penis daddy." yuta mulai tersiksa. "baiklah, menungging dengan benar baby!" Johnny segera memasukkan penisnya ke hole yuta
"ahh ngghh daddyhh nikmathh sekali." "hole mu menelan habis penisku baby, argh." "lebih cepat daddyhh, yu mau cum ahhh." "tunggu baby, jangan keluar sebelum daddy."
johnny menggempur yuta brutal. penisnya menumbuk sweetspot yuta telak. tak lupa Johnny menampar pipi pantat yuta hingga meninggalkan bekas kemerahan.
