menuju pagi yang dingin

471 87 24
                                    

» payung teduh - untuk perempuan yang sedang di pelukan «

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

» payung teduh - untuk perempuan yang sedang di pelukan «

0:52 ─〇───── 5:44

⇄ ◃◃ ⅠⅠ ▹▹ ↻




























taehyung | jisoo | one shot

you can go, and we're done.

"di penghujung malam, dan aku kehilangan."

© faraenova, 2021.


























[]

Hujan turun lagi, dan udara semakin rendah menuju ke bawah. Salahkan aku yang memilih untuk mengenakan flanel tipis daripada jaket tebal yang biasa ku pakai.

Ku harap aku tak terkena demam, atau bersin-bersin sepanjang perjalanan. Sebab tubuhku sangat rentan terhadap suhu dingin.

Sepatuku mulai basah terkena air hujan yang ku pijak. Genangan ada di mana-mana; kaki ku melangkah tergesa, dan nekat menuju halte yang cukup jauh dari tempat ku bekerja. Bukan untuk menunggu bus, tetapi berteduh.

Pukul setengah dua dini hari. Aku baru pulang dari jatah kerja shift malam, sebagai kasir minimarket 24 jam di daerah tempat ku tinggal.

Satu dari dua pekerjaan yang ku lakukan.

Aku lulusan SMA, dari keluarga yang sering kekurangan dalam segi ekonomi, tapi tak masalah. Anak pertama, yang dengan penuh kesadaran harus ikut membantu orang tua.

Tibalah aku di halte yang kumaksud tadi. Tempatnya tepat di depan rumah sakit; membuatku bersyukur, masih ada beberapa orang yang berkeliaran di jam seperti ini.

Meski tingkat kriminalitas tak begitu tinggi, sebagai perempuan aku tetap harus berhati-hati.

Masuk ke halte, seraya mengibaskan pakaianku yang cukup basah. Sejujurnya, aku bisa saja menunggu hujan reda di dalam minimarket, namun tidak. Aku memilih segera pergi, begitu jam kerja ku usai.

"Hujan-hujanan lagi?" Dengan sopan, suara itu bertanya padaku.

Kepalaku mendongak, mendapati pemuda yang kerap kutemui sejak sebulan ini.

Aku tersenyum, lalu melangkah untuk ikut duduk di sampingnya. "Pengen cepat pulang. Tapi hujannya gak berhenti."

Kami sama-sama menatap aliran air yang turun dari atap yang melindungi.

you can go, and we're doneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang