Kadang, lagu tidak hanya menjadi sebuah perayu bagi indra pendengar. Namun sebenarnya, lagu pun tengah menceritakan kisahnya pada kita.
Kisah yang nyatanya juga, mewakili alur hidup para insan di dunia.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rajendra Hagra
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
GavaraAndhea
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Keheningan memenuhi ruangan, hanya suara detak jarum jam yang menyapa indra pendengaran mereka. Sudah 1 jam berlalu, namun kedua insan itu tidak kunjung bersuara, barang sekata.
Keduanya tidak melakukan apa apa, selain terdiam dan enggan menatap satu sama lain. Namun aura yang dirasakan adalah aura permusuhan. Seakan akan sang adam dan hawa tengah bertengkar dalam diam.
Sampai akhirnya helaan napas keluar dari bibir si adam. Tampak jengah dengan keheningan yang ada dan memilih memulai percakapan. Setidaknya suasana tidak sehening ini dengan kekasihnya, ia tidak suka.
"Aku gak mau berantem."
4 kata itu menjadi permulaan. Menarik atensi sang hawa untuk menoleh kearahnya, tatapan yang dilemparkan tampak tidak bersahabat.
"Kamu selalu ngomong gitu! Tapi kamu sadar gak sih, banyak hal yang aku gatau!"
Akhirnya, amarah itu meledak. Untuk kedua kalinya mengundang helaan napas dari belah bibir Rajen. Mulai.
