4

324 49 11
                                        

*gasp

Semua anggota Bonten sudah sibuk mencari pemakaman terlayak untuk [name].

'girlboss sih iya, cuman yang ditampar juga boss' -Rindou

'gemesh sih, cuman kematian nya tidak akan menggemaskan' -Ran

'[name] kok bisa nyentuh pipi boss, aku mau juga' -Sanzu

'ck, keren tapi mengenaskan' -Kakucho

'baru juga berapa hari disini, udah mau dijual aja' -Mochi

'duh belum siapin harga jual nih, sekecil [name] berapa ya kira-kira dijual?' -Koko

'why am I here?' -Takeomi

Manjiro hanya diam menatap makhluk kecil yang masih sibuk menatap taiyaki miliknya.

"ini"

Semua anggota menoleh kearah bossnya yang menjulurkan taiyaki miliknya.

"ha?" Sanzu memiringkan kepalanya.

"uwah uwah" [name] dengan senang hati mengambil  taiyaki milik bos Bonten itu.

"sudah kan? diam." perintah Manjiro.

"hihi amm nyam nyam" [name] memakan taiyaki nya dengan satu lahapan.

"huek ohok ohok" tersedak. Ya salah [name] sendiri makan dalam satu lahapan, ditambah posisi nya yang tidak elite. Digendong seperti kucing.

"heh jangan rakus kalau makan. Kalau takut aku ambil lagi, kau tinggal minta ke Koko untuk membelikan mu pabrik Taiyaki. Jangan berlagak seperti orang miskin."

Koko hanya mengangguk iya-iya saja. "pabrik taiyaki semahal apa emangnya?"

"Kakucho. Ajari aku cara memegang buntalan ini." Perintah Manjiro sambil melihat kearah Kakucho.

Sedangkan [name] meremas pipinya sendiri guna untuk mempercepat kunyahannya. Bibir mungil itu belepotan remahan Taiyaki. Dengan sigap Mochi mengambil tissue dan mengelap, namun tindakan Mochi ditepis oleh [name].

"hmmh nyam nyam nyam" Belum berhenti mengunyah dan meremas pipinya.

"[name] sayang pipi bulat mu itu jangan di remas juga, nanti lecet cantik ku" ujar Ran sambil menarik pelan tangan [name].

[name] masih bersikeras untuk mengunyah makanannya dengan cara seperti itu, bahkan ia menghindari tangan Ran yang mencoba membantunya.

"hahhh kenapa anak ini keras kepala" ucap
Manjiro menatap malas kepada [name]. Ia menarik tangan [name] dengan paksa.

"muntahkan." perintahnya dengan tangan yang siap menangkup muntahan Taiyaki dari mulut [name].

"cepat sebelum pipi mu itu aku gigit" tambahnya.

"bleh blehp" [name] menurut dengan kata-kata Manjiro. Ia tersenyum sampai matanya hilang.

Yang lain hanya speechless melihat apa yang terjadi. Bos mereka? muntahan makanan? bocah buntal?

'astaga aku belum siap untuk kiamat' - Takeomi

"Mochi lap bibir dia" Perintah Manjiro sambil menyerahkan anak itu ke gendongan Mochi.

"Baik bos" Dengan segera Mochi mengurus [name]. Ran masih pundung sudah tertolak 2 kali dari [name].

Kakucho mengikuti bosnya ke dapur. Ya tentu saja Manjiro mencuci tangannya.

"heh bulat sekali anak itu" gumam Manjiro yang tak terdengar oleh Kakucho.

'apa bos baru bicara sendiri? bos sedang demam kah? ini bos kenapa? mimpi apa? atau jangan-jangan ada penghianat yang masuk dan berpura-pura jadi bos? ah tapi tidak ada penghianat yang sependek bos' Batin Kakucho berkecamuk.


12.02.2022
16.43

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

babysitting [bonten]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang