1

2.5K 130 6
                                    

.

maaf kalo ada typo🙆

Hujan deras yang kini mengguyur ibu kota tidak menghalang acara melarikan diri remaja pria yang kini sibuk menambah kecepatan langkahnya. sesekali memutar kepalanya menatap kebelakang, merasa khawatir jika orang yang kini mengejarnya tepat dibelakang.

namun, perlahan langkahnya melambat. menundukkan tubuhnya lalu menarik nafas dalam. berusaha mencari tempat persembunyian yang bisa menampung tubuhnya serata tas sandang yang ia bawa.

berjalan cepat menuju tempat pembuangan sampah yang kini tidak terisi apapun itu. masuk kedalam sana, membiarkan bau yang tidak sedap memasukkan indra penciumannya.

matanya ia tutup saat mendengar suara gaduh diluar sana.

"sial!! kemana dia pergi!!" ucap suara berat membuat remaja itu memeluk tubuhnya sendiri.

"CEPAT CARI DIA ATAU KITA AKAN DI HABISI OLEH BOS!!!" teriak pria yang sama.

remaja itu menghembuskan nafasnya pelan saat suara langkah yang perlahan menjauh. tidak berniat keluar dari tempat itu walaupun rasa bau tidak sedap itu semakin masuk kedalam hidungnya.

dalam gelap ia berusaha mengeluarkan ponsel yang sempat ia ambil tadi. menatap layar persegi panjang itu, berusaha tidak mengeluarkan suara sama sekali.

"aku mohon, bantu aku sekali lagi"

ketiknya dilayar pesan. mengirimkan ke nomor yang ia tuju. lalu kembali memeluk tubuhnya sendiri.

.

brukk...

tubuhnya tersentak saat cahaya matahari masuk tanpa ia suruh kedalam matanya. karena matahari itu juga matanya harus menyipit, mendongkakkan kepalanya menatap siapa yang membuka tempat persembunyian itu.

matanya membulat.

bibirnya yang tadi sudah pucat semakin pucat.

"k-kamu—" ujarnya dengan suara bergetar.

remaja itu digendong keluar dari tempatnya bersembunyi. menggendongnya ala bridal lalu membawanya masuk kedalam mobil.

jangan lupakan tiga pria lainnya yang kini berdiri ditempat berbeda.

pria dengan bibir berwarna Cherry itu menyandarkan tubuhnya disisi mobil.

pria dengan wajah campuran itu tetap didalam mobil. lebih tepatnya duduk di bagian depan.

pria dengan wajah dingin itu mengikuti langkah pria yang kini menggendongnya. masuk kedalam mobil. membuat dirinya duduk tepat ditengah tengah mereka.

mobil dibawa menelusuri jalan yang masih sepi itu. pria dengan bibir berwarna Cherry lah yang membawa mobilnya.

remaja itu masih diam. tidak tau harus bertingkah seperti apa. menatap satu persatu keempat pria itu dalam diam.

.

Perlahan mata yang tertutup itu ia buka. membiarkan cahaya menerangi ruangan yang ia sebut kamar itu. merubah posisi tidurnya menjadi duduk lalu menatap kesekeliling tempat mencari keberadaan seseorang yang bersamanya tadi malam.

Tubuhnya yang tidak terbalut apapun itu kini ia tutup menggunakan selimut yang tadinya ada di lantai. beralih mengambil bantal yang posisinya juga di lantai itu. menyanggah punggungnya yang kini ia sandarkan ke sisi ranjang.

Air matanya perlahan menetes. berusaha tidak mengeluarkan suara sama sekali.

"ini bukan pertama kalinya. jadi kenapa kamu menangis?" tanya suara yang ia kenali itu. suara yang selalu ia dengar jika sudah malam.

They Want Me ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang