1. My Hero

2.6K 496 176
                                    

Haiii ... selamat malam. Apa kabar kalian semua? Semoga kalian dalam keadaan sehat dan bahagia bersama keluarga tercinta. Amin. 😇🙏

Ayo kita mulai chapter 1 nya Audric & Maggie. Ingat ya, nggak bakalan ada drama-drama aneh. Yang ada hanya romance comedy yang bikin hari-hari kita ceria. 🥰

Happy reading ...

🌸🌸🌸

"Setahuku laki-laki yang cuma beraninya sama perempuan adalah pengecut! Ganti aja celana kalian jadi rok!"

-Audric Dimitri

🌸🌸🌸

Audric Manuel Dimitri: Paing Takhon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Audric Manuel Dimitri: Paing Takhon

Mamiku selalu bilang begini padaku sejak aku kecil, "Aduh anakku si tengil-tengil ini, sayangnya Mami ini!" Beliau juga mengatakan hal yang sama pada Bang Axel, abangku satu-satunya yang umurnya hanya beda 18 bulan denganku.

Kata orang kami ini bak langit dan bumi. Bang Axel secara fisik dan sifat lebih mirip Papiku. Agak kebule-bulean, pendiam, pemikir dan semua hal harus diuji secara sains. Sedangkan aku ini mirip dengan Mami dari fisik sampai tingkahnya. Pecicilan, kalo kata seluruh keluarga.

Jadi begini, Mami itu kan Batak – Tionghoa jadi otomatis darah Tionghoa ada di diriku dan Bang Axel. Dan aku kebagian Tionghoanya doang. Tinggi badan doang yang dapat dari Papi dan kalo soal tinggi badan, Bang Axel kalah deh 10 senti dari aku. Yang nyebelin itu kalo aku dibilang mirip artis Korea.

Aku nggak suka disebut begitu!

Waktu itu pas masa-masa demam drakor dan boyband Korea merajai Indonesia tuh. Sialnya hampir semua perempuan di sekolah setiap kali ketemu aku, mereka akan bilang, "Oppa ... Oppa ... saranghae!"

Aku hanya menatap mereka satu persatu dan menjawab, "Cengar-cengir, cengar-cengir! Di giginya ada cabe tuh!"

Telak! Mereka bubar sambil sibuk cari cermin.

Kalau kata Rachel begini, "Siapa suruh lo mirip boyband, Dric? Berubah dong, chayanknya Achel." Rachel tuh hobi banget nyubit pipiku, bener-bener nyubit sambil diplintir-plintir gitu. Disangka dia pipiku karet gelang atau apa?

Aku masih serius lho menanggapi si ratu jahil ini. "Maksud lo berubah jadi apa? Robot gitu?"

"Gimana ... kalo jadi Satria Baja Hitam?"

Tuh kan ... gila kan? Untung sayang lho aku sama si 'asem' ini! Aku langsung menarik kepalanya dan mendekapnya di ketiakku. Aku tertawa senang karena ketiakku pas basah banget waktu itu sehabis main basket.

"Audric! Ketek lo basah tauk! Yaoloh asemnya, Dric! Berasa nelen cuka gue!"

Lebay banget kan si Setiadi ini! "Ganti nggak? Kalo nggak ..."

Audric - In Love With A Superhero (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang