2. Skak Mat

2.2K 509 295
                                    

Haiii ... selamat malam. Apa kabar kalian semua? Semoga semuanya dalam keadaan sehat dan bahagia bersama keluarga tercinta. 💞💞💞

Mami suguhin yang manis2 utk kalian ya 💝💝💝 biar hati tetap bahagia. Semangat 💪💪💪

Happy reading 💝💝💝

🌻🌻🌻

"Teman itu ada yang bikin kita jadi baik tapi banyakan bikin kita jadi jelek."
-Bryan Dimitri

🌻🌻🌻

Margaretha Joceline Lim: Bifern Anchasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Margaretha Joceline Lim: Bifern Anchasa

Pindah itu tidak menyenangkan!

Apalagi bila kita pindah ke tempat asing tanpa keluarga atau teman yang kita kenal. Aku mengalaminya saat kami bertiga, Papa, Mama dan aku pindah ke Hongkong. Awalnya kami tinggal di sebuah apartemen kelas menengah karena Papa dan Mama memulai dari awal usaha restoran mereka.

Aku tidak mengerti Bahasa Mandarin, jadi aku memohon pada kedua orangtuaku agar aku sekolah di rumah saja alias homeschooling. Aku tidak ingin dibully tanpa ada seorang pun yang menolongku. Aku juga tidak ingin merindukan Audric.

Papa dan Mama memang pebisnis hebat. Dalam 2 tahun, restoran sederhana itu pindah ke sebuah mal dan kami pun pindah ke apartemen yang lebih mewah. Setahun kemudian, kami sudah memiliki 2 cabang restoran lagi di 2 mal yang berbeda.

Saat ini, kami memiliki 2 restoran bintang 5 Michelin yang terkenal seantero Hongkong dan selalu dicari oleh para wisatawan asing. Sekarang kami tinggal di sebuah penthouse mewah dan mahal di pusat kota Hongkong.

Kedua orangtuaku tidak pernah mau membeli rumah karena katanya, "Rumah mewah untuk tiga orang terlalu mahal dan kamu akan kesepian kalau Papa Mama bekerja."

Aku hanya mendengus dan tertawa sinis. Aku sudah kesepian selama bertahun-tahun! Setidaknya dengan teknologi canggih seperti sekarang ini, aku punya banyak teman virtual dan bahkan aku berhasil berhubungan dengan semua sepupuku di Indonesia.

Termasuk Audric.

Well, satu-satunya orang yang tidak pernah mau mengobrol denganku melalui video call ya dia ... Audric. Jadi aku lebih sering mengobrol dengan Axel atau Aunty Lala. Aku juga akrab dengan Caroline, si kembar Rachel dan Ruth. Bahkan aku lumayan sering ngobrol dengan Kak Amor saat arisan keluarga besar PTT.

Setidaknya walaupun Audric tidak pernah mau bicara padaku, aku tidak terlalu kesepian karena hampir setiap hari aku melakukan video call dengan semua saudaraku secara bergantian. Bersama mereka, aku belajar banyak Bahasa Indonesia dan istilah-istilah konyolnya walaupun aku tidak pandai mengucapkannya.

Di penthouse ini aku ditemani dua orang pelayan saat orangtuaku bekerja. Setidaknya aku masih bisa melihat manusia di dalam penthouse sebesar ini. Setidaknya juga setahun dua kali aku mendapat izin bepergian dari orangtuanya dan pilihanku selalu Jakarta.

Audric - In Love With A Superhero (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang