whatever it takes

3.3K 391 20
                                    

ミ★

"INI yang kau sebut-sebut dapat melayani keturunanku Doyoung-ah?" seorang alpha yang tengah duduk bersila, sibuk menggerakan bola mata dari pemuda bernama Doyoung kearah pemuda lain yang dibawanya.

"Benar tuan Jung." Doyoung membalas dengan menanggukkan kepala.

Atensi tuan Jung langsung mengarah ke pemuda berparas rubah dihadapannya. Ia amati pemuda tersebut dengan seksama sebelum memutuskan beranjak dan menghampirinya lebih dekat.

"Siapa namamu anak muda?" tuan Jung bertanya setelah mengitari sang rubah beberapa kali untuk menghirup sedikit aroma manis honeydew yang menyeruak dari tubuh kecilnya.

".."

Karena sang lawan bicara tak kunjung membuka suara, Doyoung sebagai perantara mencoba melongok kearah sang rubah untuk memeriksa keadaannya.

'Ah— pantas saja ia tak bersuara.' Doyoung bergumam setelah mendapati sang rubah
tengah mematung dihadapan sang alpha. Tubuh omeganya terlihat tak kuasa menghadapi presensi dominan sang alpha. Ia pun menyenggol bahu sang rubah keras memberinya peringatan kalau Jung Jaehyun, seorang kepala keluarga klan JUNG sedang mengajaknya bicara.

"A-ah iya, maaf tuan..." sang rubah seketika tersadar. Doyoung langsung menepuk-nepuk pelan bahu sang rubah mencoba menenangkan sang keponakan. Sebagai orang yang melayani keluarga Jung terutama Jung Jaehyun selama bertahun-tahun, Doyoung dan para beta lainnya pun masih bereaksi sama jikalau para Jung tak sengaja mengeluarkan feromon dominanannya. Apa kabar sang rubah yang merupakan seorang omega? Berat pasti rasanya.

"Namaku Ren-jjun tuan."

"Hu-huang Renjun."

Sang rubah menjawab meskipun masih terbata. Kepalanya menunduk kebawah menatap sepatu pantofelnya. Tak punya nyali kalau harus berhadapan dengan netra sang alpha yang amat ketara sedang mengawasi gerak-geriknya.

Gelagat sang rubah yang bertingkah seolah akan dijadikan mangsa justru membuat tuan Jung tergelak tanpa suara. Semenakutkan itu kah dirinya dimata sang rubah? Sayang gelakan yang menunjukkan tuan Jung hanyalah sosok normal seperti yang lainnya
tak disaksikan oleh sang rubah. Andai ia lihat, persepsi menakutkan tuan Jung yang sudah tertanam dalam dirinya mungkin saja dapat berkurang.

"Huang Renjun-ssi." tuan Jung meletakkan kedua telapak besarnya ke bahu sang rubah, membuat sekujur tubuh kecilnya bergidik merasakan aura dominasi sang alpha disekitarnya.

"Y-ya, tuan?"

"Hadap sini." Tegas tuan Jung seraya mendongakkan dagu sang rubah dengan paksa.

"Apa kau bersedia mengabdikan dirimu untuk keluarga Jung?" tanya tuan Jung mempererat cengkramannya.

Sang rubah yang masih terkesima dengan iris keemasan tuan Jung hanya dapat menelan ludah. Sekali lagi ia mempertanyakan kesanggupannya mengemban tugas yang tak akan mudah ditinggalkan kalau ia memutuskan untuk tidak melanjutkan. Terlebih, pekerjaan yang dilakukan membutuhkan komitmen besar sampai tuan Jung menggunakan kata 'mengabdi' seolah sang rubah harus merelakan jiwa dan raganya untuk melayani keluarga yang di dominasi para alpha tersebut.

Ditengah-tengah perdebatan batin yang melanda, dicarilah sosok Doyoung, sang paman untuk sekedar memberikan kepastian. Dengan raut meminta pertolongan, Doyoung pun menangkap maksud dari sang keponakan. Ia pun memberikan persetujuan berupa anggukan dari sisi ruangan yang membuat sang rubah yakin dan akhirnya berani mengambil keputusan.

Destine | NOREN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang