d-day

2.1K 332 56
                                    

*!! banyak omongan citizen di chapter ini jadi harap2 maklum yaa!

BISIKAN dari berbagai sudut tak jarang terdengar saat Renjun membagikan salinan dokumen berisi materi yang akan ia bawakan. Sebagian dari mereka hanya sekedar menerka-nerka, sedangkan sebagian lainnya memiliki nyali untuk bertanya, siapa sosok asing yang tak pernah mereka jumpai sebelumnya?

'Oh itu asisten baru tuan Jung.'

'Sekarang sudah masuk waktunya dimana tuan Jung akan menyingkirkan asistennya kembali dengan memintanya presentasi kah?'

'Sudah lama sejak aku melihat tuang Jung dengan asisten. Terakhir pada saat pertemuan seperti ini juga kan?'

'Aku pikir tuan Jeno sudah tak menginginkan asisten lagi.'

'Kita lihat seberapa lama yang ini akan bertahan.'

Beberapa kalimat diatas menggambarkan apa yang dibicaraka para hadirin yang ada di ruangan, diantaranya para pemegang saham, petinggi berusahaan seperti kepala divisi, dan pihak ketiga yang memiliki kepentingan kerjasama bisnis dengan Crown J. Corps.

Kalau bertanya mengapa Renjun bisa mendengar, ya karena orang-orang itu tidak berusaha menutupi kalau mereka sedang membicarakan dirinya. Dengan gaya bicara mereka yang terang-terangan, sepertinya hal ini sudah biasa terjadi dengan asisten-asisten sebelumnya. Untung saja Renjun kuat mental. Omongan orang-orang hanya Renjun tanggapi dengan senyuman apabila sembari bergunjing ria, tatap mata mereka menatap ke arahnya.

Menjadi gunjingan bukan hal yang membuat Renjun kesal. Wajar saja kalau mereka membicarakan 'wajah baru' yang tak pernah mereka lihat sebelumnya. Tetapi yang membuat Renjun agak geram adalah, banyak diantara mereka yang dengan gamblangnya bertaruh, sejauh mana Renjun dapat bertahan menghadapi Jung Jeno yang terkenal tidak permah memiliki asisten yang sama lebih dari satu bulan?

Terlebih yang bertaruh kalau dia akan bertahan hanya satu banding lima, alias dua puluh persen dari keseluruhan.

Huh bikin kesal saja.

'Awas ya kalau pada akhirnya Renjun dapat bertahan setelah pemaparan.'

ミ★

"SELAMAT pagi, bisa dimulai agenda pertemuan untuk hari ini?" Jeno selaku nomor dua teratas dalam rantai organisasi Crown J. Corps. naik ke podium dan melakukan pembuka.

"Pagi, bisa tuan." jawab seluruh hadirin serempak sebelum mengeluarkan berbagai macam media untuk mencatat materi yang akan disampaikan.

Dari sudut pandang mata Jeno, terlihat sosok Renjun menggeliat tidak tenang kala gilirannya memaparkan dimulai dalam beberapa saat. Wajahnya memucat dan kakinya tidak bisa diam padahal ia berdiri tegak sembari membolak-balik catatan yang sudah ia siapkan.

Bagaimana tidak? pertemuan dimana para pemegang saham, petinggi perusahaan, dan pihak ketiga berkumpul biasanya diadakan satu atau maksimal tiga kali dalam setahun untuk membicarakan rencana bisnis Crown J. Corps kedepan. Yang menjadi pemateri juga bukan kaleng-kaleng alias Jung Jaehyun, Jung Jeno, ataupun direksi seperti Doyoung dan para komisaris secara bergantian.

Destine | NOREN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang