BAGIAN 1

1.4K 130 15
                                    

ANERA ARABELIA WILDAN.

Seorang perempuan berumur 24 tahun yang memiliki kecerdasan di atas rata rata dibandingkan dengan orang lain nya. ANERA dikenal dengan sifat yang humble dan mudah bergaul dengan siapa saja memiliki tutur kata yang lemah lembut membuat mereka menyukai Anera. Karena sifat itulah Anera memiliki banyak teman.

"Kenapa kek gini sih?"

"Kasian banget tuh figuran padahal ga salah apa apa"

"Antagonis nya juga bodoh banget"

"Kasian figuran nya mati muda"

"Antagonis nya ngeselin"

"Figuran emang pemanis tambahan di cerita tapi kenapa nih figuran berakhir mati sih?"

Anera yang saat ini sedang di dalam kamar nya setelah membaca novel yang di rekomendasikan oleh temannya Anera saat ini sangat ingin memarahi sang penulis karna membuat tokoh favorit Anera meninggal karna di tuduh oleh sang antagonis. Ya karakter favorit Anera adalah sang figuran yang mati karna tuduhan sang antagonis.

"ANERA"
seseorang tiba tiba memanggil Anera.

Anera yang merasa ada yang memanggilnya pun turun ke lantai satu menemui seseorang yang memanggilnya. Tetapi saat ia akan menuruni tangga ia tak sengaja tersandung dan berakhir jatuh dari tangga lantai dua sampai lantai satu.

••••◇◇◇••••

"Ukhh" lengguhan itu berasal dari seorang gadis yang tengah berbaring di brankar rumah sakit.

"Sayang cepat panggil dokter" teriak seorang wanita yang terlihat sudah berumur 50 tahun berteriak pada sang suami.

Lantas sang suami pun segera memencet tombol di samping brankar gadis itu. Segera setelah sang suami memencet tombol itu, Dokter dan perawat datang.

Segera sang dokter pun memeriksa keadaan gadis itu.

"Selamat akhirnya nona berhasil melewati masa kritis nya" lontaran itu berasal dari sang dokter yang telah memeriksan keadaan gadis tersebut.

"Hiks sayang akhirnya cucu perempuan kita berhasil melewatinya" ucap sang wanita tersebut.

Sontak sang suami pun merengkuh tubuh wanita tersebut ke dalam pelukannya.

"Aku sudah bilangkan bahwa cucu perempuan kita kuat." Ucap sang lelaki paruh baya.

"Kita harus segera mengabari mereka" ucap sang wanita paruh baya itu yang di balas anggukkan oleh sang suami.

Sedangkah di alam bawah kesadaran Anera saat ini.

"Ini dimana?"

"HALOOO"

"APAKAH DISINI ADA ORANG?"

Anera yang saat ini sendirian berteriak berharap ada orang selain dia tapi tenyata tidak ada. Tapi tiba tiba seorang gadis datang dan menyapa Anera.

"Halo Anera" ucap sang gadis.

"Haii" ucap Anera dengan takut takut.

"Kenapa kau terlihat ketakutan begitu melihatku?" Ucap sang gadis yang bingung kenapa Anera takut padanya.

"Itu karna kau melayang dan kau terlihat pucat apalagi baju mu warna putih" ucap Anera yang masih takut pada gadis yang di hadapan nya ini.

Gadis tersebut yang mendengar jawaban Anera dari pertanyaan pun seketika tertawa.

"Kenapa kau tertawa?" ucap Anera yang merasa aneh mendengarnya tertawa.

"Memangnya kenapa jika aku tertawa? Bukankah aku terlihat cantik saat tertawa kan" ucap sang gadis yang akhirnya menyudahi tertawa nya.

"Tidak. Karna jika kau tertawa itu terlihat menakutkan" ucap Anera dengan watadosnya.

"hahh" sang gadis itu pun membuang nafas karna ucapan Anera.

"Apakah aku melakukan kesalahan?" Batin Anera karna helaan nafas sang gadis yang di depannya.

"Baiklah tidak perlu basa basi lagi" ucap sang gadis  akhirnya membuka suara lagi.

"Senang bertemu dengan mu Anera Arabelia Wildan"

"Tapi aku tidak senang bertemu dengan mu" ucap Anera tanpa rasa bersalah

"Perkenalkan nama ku Ayyana Qinasya Aodes" ucap sang gadis itu yang akhirnya memperkenalkan dirinya.

"Tunggu nama mu seperti tidak asing bagiku" ucap Anera yang saat ini berusaha mengingat ingatan nya.

"Kau sang figuran yang mati karna tuduhan antagonis kan?" Ucap Anera yang akhirnya mengingat sang figuran ini.

"Ya kau benar itu aku yang mati karna tuduhan antagonis" ucap Ayyana.

"Hueee sungguh aku sangat sedih karna tokoh favorit ku mati" ucap Anera dengan menangis tersedu sedu.

"Bisakah kau berhenti menangis? Aku ingin menjelaskan sesuatu padamu" ucap Ayyana dengan raut wajah serius.

"Menjelaskan apa?"

"Aku ingin menjelaskan kenapa kau ada disini"

"Sebelum itu kuharap kau tidak memotong ucapan ku"
Ucap Ayyana yang di balas anggukan oleh Anera.

"Namaku Ayyana Qinasya Aodes, figuran yang mati karna tuduhan sang antagonis dalam novel yang terakhir kau baca sebelum mati, Lalu alasanmu ada sini karna aku memanggil mu untuk menggantikan jiwa ku untuk hidup sebagai Ayyana Qinasya Aodes. Misimu adalah membuat karakter Ayyana Qinasya Aodes tidak mati, dan lakukan apa yang ingin kau lakukan karena sekarang kehidupan Ayyana menjadi milikmu dan juga kau akan di temani sistem agar mempermudah melakukan misi dan sistem juga akan membantu mu untuk beradaptasi di dunia ini"

"Apakah aku boleh bertanya?"

"Ya kau boleh bertanya"

"Kenapa harus aku? Kenapa tidak orang lain saja?"

"Karna saat aku mencari jiwa yang cocok hanya jiwa mu saja yang cocok untuk tubuh Ayyana"

"Lalu kapan aku menjalankan misi itu?"

"Sekarang"

"Apa?"

Tiba tiba cahaya datang menyelimuti badan Anera dan membuat Anera tidak bisa melihat Ayyana lagi.

"Selamat menjalankan misi Anera"     
            
"ahh atau harus kah mulai sekarang memanggilnya Ayyana"





TBC.

FiguranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang