BAGIAN 2

1K 125 16
                                    

"Ukhh" lengguhan itu berasal dari gadis yang terbaring lemah di brankar rumah sakit. Matanya mengejap pelan berusaha untuk membuka mata nya secara perlahan dan yap akhirnya mata yang selama ini tertutup selama 1 bulan karna koma akhirnya terbuka.

"Sayang kamu udah sadar, butuh sesuatu?" Ucap wanita paruh baya itu.

"Mi num" ucap Anera.

Segera sang wanita paruh baya itu mengambil minum dan memberikan nya pada Anera.

"Dimana?" Ucap Anera setelah minum.

"Ayya sedang di rumah sakit" ujar wanita paruh baya itu.

"Maaf tapi anda siapa ya?" Ucap Anera hati hati

"Kamu tidak mengenal oma mu ayya?" Ucap wanita paruh baya yang sepertinya oma dari pemilik tubuh.

"Maaf saya tidak mengenal anda" hanya itu yang bisa di ucapkan Anera saat ini.

"Tidak papa, oma akan memanggil dokter untuk memeriksa mu" ucapnya sambil menatap sendu Anera

"Permisi nona saya izin untuk memeriksa nona" ujar sang dokter yang berniat memeriksa keadaan Anera.

"Apakah nona merasakan sakit di kepala anda?" Tanya sang dokter

"Kepala saya pusing dan jika saya berusaha mengingat kepala saya menjadi berdengung dan sakit seperti di hantam sesuatu yang besar"

"Apakah nona tau nama nona sendiri?"

"Tidak"

"Apa yang terakhir nona ingat saat ini?"

"Saya hanya ingat bahwa saya tadi sedang berbicara dengan seorang gadis"

"Hemm jadi begitu"

"Bagaimana keadaan cucu saya dok?"

"Cucu anda mengalami Amnesia retrograde. Amnesia jenis ini ditujukan kepada seseorang yang kesulitan untuk memperoleh kembali ingatan di masa lalu. Hal yang menyebabkan seseorang mengidap amnesia jenis ini karena pernah mengalami cedera pada otak atau pernah menjalani operasi di bagian kepala, sehingga mengakibatkan hilangnya sebagian memori ingatan. Bisa jadi amnesia ini dikarenakan kurangnya nutrisi dalam tubuh atau adanya kerusakan pada otak. Karena itu nona melupakan anda dan ingatan nya di masa lalu"

Anera diam diam mendengarkan percakapan antara dokter dan wanita yang di ketahui nya saat ini adalah oma atau nenek dari badan yang sekarang Anera tempati yaitu oma dari Ayyana.

"Dan juga nona Ayyana seperti nya harus tetap di rumah sakit selama seminggu agar saya bisa memantau kesehatan nona"

"Kalau begitu saya permisi"

Helaan nafas terdengar berasal dari wanita paruh baya itu. Ia mendengarkan dengan seksama penjelasan dari dokter tentang cucu nya. Ia tentu saja kaget karna cucu perempuan nya melupakan ia dan semua ingatan miliknya, tapi mau bagaimana lagi nasi sudah menjadi bubur. Kecelakaan pun sudah terjadi.

"Sayang kamu istirahat dulu ya, oma mau keluar sebentar"

"Iya o ma" jawab Anera ragu ragu

"Cepat sembuh sayang" ucap nya sambil mencium kening Anera. Anera yang di cium pun diam mematung.

Hening. Keadaan ruang VIP tempat Anera berada, sepi tidak ada suara hanya ada suara jarum jam yang bergerak. Anera yang saat ini sedang melamun atau sedang berusaha mencerna apa yang terjadi pada dirinya saat ini. Ia bingung kenapa ia disini padahal ia tadi sedang berbicara dengan seorang gadis. Tetapi ia juga tidak ingat apa yang ia bicarakan dengan gadis tersebut.

"Ku rasa tadi aku sedang berbicara dengan seorang gadis, tetapi kenapa aku disini?" Batin Anera yang kebingungan.

"Dan juga kenapa saat aku berusaha mengingat perkataan gadis itu aku tidak bisa mengingat nya?"

FiguranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang