Seorang dokter muda masuk untuk memeriksa pasien di ruang VIP.
Suster membuka pintu ruang itu diikuti oleh 2 orang dibelakangnya.
Mata dokter cantik itu terpaku, melihat seseorang berdiri disebalah bed pasien.
Ia mendadak kelu. Amarah, benci, dan rasa rindunya menyeruak.
Mata mereka berdua bertemu.
"Dokter Chika?" panggil suster yang menyadarkannya. Chika berdeham lalu mengalihkan pandangannya kepada pasien yang berbaring di bed.
Dengan cekatan, Chika memeriksa kondisi pasien. Seseorang disebrangnya pun hanya diam.
Chika tersenyum menatap pasiennya "Kondisi anda sudah membaik. Tetap perhatikan pola makan dan jangan banyak pikiran untuk saat ini."
"Terimakasih dok" ucap pasien yang sudah cukup berumur itu.
Chika mengangguk "Saya permisi."
Chika pun langsung melangkahkan kakinya.
"Chika.." panggil seseorang di sebelah bed. Chika benar-benar merindukan suara itu. Untuk menghormati, Chika berbalik lalu tersenyum tipis kepadanya dan menganggap ia sebagai wali pasien. Chika melangkahkan kakinya lagi meninggalkan ruangan.
Sampai diruangannya, pertahan Chika runtuh. Ia menangis. Chika berharap tidak pernah bertemu orang itu lagi namun kenyataan tidak berpihak.
Orang yang meninggalkan Chika selama 2 tahun tanpa pesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Butterfly (One Shot Chikara)
FanfictionIsinya Chikara. Disclaimer : 100% Fiksi. Cuma pinjem nama sama visual aja. Bedain RL sama WP! Harsh words Jaga-jaga, in case🔞