Part 7

1.9K 190 2
                                    

Happy reading...

"Hari ini kita kedatangan murid baru. Silahkan nak, perkenalkan diri kamu."

"Hai semua. Nama gue Vionzy Fadrin. Kalian bisa panggil gue Vion. Gue pindahan dari Amerika."

"Chik, Chik! Liat itu!"

Chika yang tadinya sibuk menulis pun mengangkat kepalanya. Matanya membulat sempurna melihat siapa yang berdiri di depan sana.

"Dia ngapain disini Dey?" bisik Chika kepada Dey.

"Murid baru gile."

"Hai Chika." sapa Vion pada Chika.

Bibir Chika terkatup seketika, ia berusaha tenang. "Yaa." balasnya singkat.

"Ka-" ucapan Vion terpotong

"Selamat pagi anak-anak, silahkan buka buku bahasa Indonesia halaman 53."

Chika menghela nafas lega, ia segera mengeluarkan buku paket bahasa Indonesia nya.

Waktu terus berjalan, hingga akhirnya bel istirahat berbunyi dengan begitu nyaring. Chika segera membereskan buku-bukunya dan beranjak bersama dengan Dey. Tujuannya sekarang adalah kantin.

"Aran beneran sakit Mir?" tanya Ollan.

"Katanya sih gitu, lo kan tau sendiri kondisi badan Aran akhir-akhir ini."

Ollan mengangguk paham. "Kadang gue kasian Mir sama dia. Padahal duit udah banyak, tapi masih aja ngeforsir badannya buat kerja."

"Pulang sekolah kita jenguk."

Mereka berdua duduk anteng dikursi pojok kantin seraya menunggu pesanannya. Cukup sepi rasanya tidak ada Aran hari ini. Menurut kabar yang mereka dapat tadi pagi, Aran demam dari semalam, dan suhu tubuhnya belum juga turun sampai sekarang.

"Loh? Ko kalian berdua? Aran kemana?" seru Chika yang tiba-tiba saja duduk di hadapan mereka.

"Emang lo ga dapet kabar apa-apa dari Aran Chik?" tanya Mirza.

Chika hanya menggeleng. Dari semalam ia tak mendapat kabar apapun dari kekasihnya itu.

"Tadi pagi Aran ngabarin, Aran demam." ucap Mirza.

Chika memicingkan matanya curiga. "Lo gak boong kan?"

Mirza mengeluarkan ponselnya dari saku jasnya, lalu memperlihatkan chat nya dengan Aran tadi pagi.

Mirza mengeluarkan ponselnya dari saku jasnya, lalu memperlihatkan chat nya dengan Aran tadi pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Gue harus ke rumah Aran sekarang." Chika beranjak dari duduknya, namun dengan cepat Dey menahannya.

"Bentar pelajaran pak Suryo! Lo mau di hukum gara-gara bolos pelajaran dia?"

Chika mengerang kesal, ia kembali duduk di sebelah Dey dengan wajah kesalnya. Ia benar-benar khawatir dengan keadaan Aran sekarang.

"Rencana nya pulang sekolah gue sama Ollan mau kesana. Bareng aja Chik. Kalo perlu kita gotong Aran ke rumah sakit."

ARAN (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang