Family

550 39 7
                                    

Pagi yang indah di sebuah gubuk sederhana di pinggir kota namun tampak asri dengan sederet tanaman hias dan bunga yang bermekaran. Pagi ini keluarga itu sedang dalam kondisi damai, mungkin. Pasalnya biasanya akan ribut dengan teriakan melengking dari bibir mungil pria berambut pirang jabrik. Tetangga sebelah sudah biasa akan hal itu justru akan terasa aneh bila rumah penuh bunga itu bila tidak berisik.

Di dalam rumah seorang bocah berusia 15 tahun tengah duduk manis menikmati roti selai bunga Bougenville. Oh itu sudah pasti homemade and handmade. Mada ada di toko atau swalayan jualan selai bunga. Sudah pasti jawabannya big no. Toma nama bocah itu yang tengah hikmat menikmati roti hasil olesan appanya. Di sisi lain ruangan seorang pria dewasa tengah memakai setelan kemeja dan jas yang masih belum terpasang dan tergeletak di sandaran kursi.

"Kenapa appamu sangat lama Toma?" tanya sang ayah yang sibuk memasang dasi di lehernya.

"Mana aku tahu Daddy. Appa bilang karena ini hari spesial kantor uncle appa ingin tampil beda dan buat Daddy menjadi pria paling beruntung sedunia." jawab anak itu dan kembali mengoles roti ke tiga.

"Daddy sudah menjadi pria paling beruntung karena mendapatkan appamu dan cinta appamu meski sifatnya yang sangat cerewet." balas pria itu tersenyum ke anaknya. "Terlebih lagi appa kamu spesial dan ada kamu di antara kita. Semua itu adalah anugrah dan Daddy tak ingin lebih kecuali kebahagiaan keluarga ini." lanjut pria dewasa itu mengadah ke atas penuh syukur.

"Yaa aku juga beruntung lahir di keluarga ini. Appa, Daddy, uncle, omma, oppa, bibi, Kojiro nii dan Kiriya nee semua begitu sempurna."

Senyum keduanya tak luntur. Usai dasi terpasang rapi, pria dewasa itu yang bernama Sasuke Uchiha duduk di sebelah putra semata wayangnya dan ikut menikmati roti namun dengan selai blueberry rose. Lagi-lagi itu handmade buatan istri tercinta.

Naruto Uzumaki adalah pria dengan sisi berbeda. Dia bukan dari kalangan atas hanya anak yang besar di panti asuhan. Sementara Uchiha juga bukan klan besar dan kaya raya. Mereka berdua menjalin hubungan terlarang itu saat Sasuke mencari kerja dan bertemu dengan Naruto ditempat kerja. Saat Sasuke bekerja sebagai staf keuangan Naruto bekerja sebagai ob. Banyak yang kecewa atas hubungan keduanya bahkan dengan konsekuensi dipecatnya kedua orang itu namun tak melunturkan cinta keduanya.

Setelah keduanya dipecat, Naruto dan Sasuke sepakat membuat usaha bersama dengan tabungan yang mereka punya. Bagaimana orang tua? Menentang pada awalnya dan menolak keberadaan Sasuke tapi melihat kegigihan kehidupan keduanya membuat keluarga luluh, dan itu dimulai dari sang ayah. Melihat sang putra mandiri dan sukses bersama orang terkasihnya dengan usaha toko bunga membuat sang ayah luluh dan meyakinkan yang lainnya dan mereka menikah.

Nasib baik diterima sang kakak setelah pernikahan sang adik dia jatuh cinta dengan gadis cantik pewaris tunggal pengusaha kaya. Dan kini perusahaan itu dipegang oleh sang menantu sebagai suami Putri pewaris tunggal. Dan disitulah kehidupan keluarga Sasuke kecuali Sasuke menjadi hidup layak. Sasuke menolak bantuan sang kakak, itu sudah pasti. Sasuke cukup bangga dengan usaha yang dia capai dengan istrinya.

Setelah menunggu lebih dari satu jam dan sang istri tidak muncul membuat Sasuke cukup geram.

"Dimana appamu Toma?"

"Appa bilang appa mau buat kejutan. Jadi Daddy bersabar ya..."

"Ini sudah sangat lama Toma..." gerutu Sasuke yang mulai hilang kesabaran.

"Daddy tenang saja, ini masih pagi dan acara nanti malam. Selain itu kita tak akan terlambat. Mobil jemputan saja juga belum tiba. Daddy berlebihan." kata sang anak acuh tak acuh.

"Tapi kita mampir dulu ke rumah omma."

"Kenapa Daddy jadi berisik sekali sih?" tanya sang anak yang mulai ikut emosi.

One shoot Story's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang