(Completed) "Mempertahankanmu sama seperti menggenggam sebongkah pasir. Semakin erat, semakin kau pergi."
Woorin tidak pernah menyesal menjadi wanita di balik kesuksesan Jeon Jungkook, walau pada akhirnya ia hanya menjadi 'sampah' di mata pria ti...
*Selamat datang di cerita pertamaku dengan Bangtanboys 🤭* Aku mohon dukungannya!
FYI : Cerita ini sudah selesai. Jadi aku hanya perlu up setiap hari😉
Jangan lupa vote dan tinggalkan komentar ya!
Selamat membaca!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I Love You lantunan Lee Jae Hoon mengalun dengan indahnya di apartemen sederhana sewaan sepasang kekasih. Wangi teh bunga kamomil juga menyeruak di udara membuat seisi apartemen itu dipenuhi aroma lembut. Kekasih wanitanya sedang memanggang roti gandum untuk menyiapkan sarapan dirinya dan sang pria.
"Nae sarang~ Dangsineul Saranghamnida~" Kekasih pria nya baru saja bangun dan langsung memeluk wanitanya dari belakang.
Tentu saja, wanitanya senang dan memegang tangan yang melingkar di perutnya itu. "sesangi uril gallanoheuljirado" keduanya ikut bernyanyi sesuai irama. Lalu mengakhirinya dengan sama-sama tertawa.
"Park Woorin, kau memang penyanyi yang hebat!" kekasih wanita yang ternyata bernama Woorin itu di puji oleh prianya.
Ia membalikkan badannya dan tersenyum gemas melihat sang pria. "Kau juga, uri Jungkook"
Jungkook, ia tersenyum dan mengecup bibir Woorin. "Selamat pagi"
Woorin membalas kecupan bibir Jungkook juga "Selamat pagi"
Benar-benar sebuah pagi sederhana yang sangat indah dan penuh kehangatan, di kediaman sepasang kekasih yang selalu dipenuhi cinta. Cinta yang tak pernah tenggelam sejak keduanya berada di sekolah menengah atas.
Woorin adalah cinta pertama Jungkook. Wanita cantik yang pandai bernyanyi itu selalu mampu menarik perhatian Jungkook. Begitu pula dengan Jungkook, walaupun terkenal introvert, tetapi setiap berada di dekatnya, Woorin merasa nyaman.
Kisah cinta yang dimulai sejak sekolah menengah atas itu berlanjut hingga ke universitas. Woorin menekuni program studi musik dengan fokus penjurusan nyanyian sopran klasik sedangkan Jungkook mengambil program studi teater karena pria itu bercita-cita menjadi aktor.
Mimpi-mimpi anak muda itu perlahan menjadi nyata, keduanya sering berkolaborasi bersama tiap mengadakan festival teater musikal. Selain menjadi aktor dan penyanyi teater, Woorin juga sibuk menyanyi di berbagai acara klasik jamuan kenegaraan maupun opera internasional yang diadakan di Korea Selatan. Sedangkan Jungkook, ia sudah mulai bermain drama-drama kecil sebagai pemeran pendukung.
Menggapai mimpi bersama, membuat satu sama lain saling melengkapi. Woorin selalu datang ke teater Jungkook dan juga lokasi syutingnya. Begitu pula dengan Jungkook yang selalu menonton konser Woorin. Keduanya saling mendukung baik secara fisik maupun materi.
