Part 10

6.1K 524 100
                                    

7 tahun kemudian.

**

Jakarta.

Jessie menarik tangan seorang anak lelaki berumur 5 tahun, ia masuk kesebuah kedai kopi yang kebetulan sedang sepi karena sedang jam kerja kantor.

Tangan anak lelaki itu belepotan karena es krim yang ia pegang meleleh.

Melihat sepasang kekasih yang sedang berkencan membuat darahnya mendidih, ia menghampiri meja tersebut dan membanting tasnya diatas meja.

Sepasang kekasih itu terkejut, ia melotot melihat Jessie.

"Jessie?" Kagetnya melihat wanita itu.

"Enak ya kamu pacaran disini, lupa ya sama istri dan anak di rumah!" Marahnya pada Aghni.

Aghni melihat cemas pada teman kencannya, dia menggeleng saat wanita itu marah memintanya penjelasan melalui tatapan mata.

"Dan Lo cewek gatel! Berhenti godain istri gw! Dia ini sudah beristri."

"Jessie." Ujar Aghni pelan, sebab semua mata tertuju pada mereka semua.

"Pap.." ujar anak kecil itu memanggil.

"Oh astaga! Kamu bawa Lintang kesini?" Tanya Aghni tak percaya.

"Kenapa? Lo malu ketahuan selingkuh sama anak lo?" Jessie selalu ngegas.

"Cukup!" Clara selaku teman kencan Aghni membentak hingga pertengkaran rumah tangga itu berhenti. Wanita itu menatap Jessie dengan tatapan bersalahnya. "Sori gw nggak tahu kalau dia ini sudah punya istri."

Jessie mendengus membuang muka. Ia melipat tangan kedada menunjukkan keangkuhan.

"Clara, kamu dengarin penjelasan aku dulu." Aghni mencoba menjelaskan.

Dan mata Jessie melotot horor. "Apa maksud lo!"

"Jessie diam" mohon Aghni lirih, ia sangat malu sekarang di lihat banyak orang. Dan orang-orang itu berbisik juga ada yang merekam dengan kamera ponselnya.

"Gw hamil lagi!!" Potong Jessie membentak.

Mulut Aghni menganga.

"Brengsek ya kamu!" Clara memukul kepala Aghni dengan tasnya yang mahal dan keras.

Jessie meringis melihat mata Aghni yang memerah akibat pukulan Clara. Pasti itu sangat sakit.

"Mulai saat ini berhenti hubungi gw!" Ujarnya sebelum pergi, Clara melihat kearah Jessie dan bocah kecil yang kini terpelongo melihat orang dewasa itu.

"Tante kenapa memukul papanya Lintang?" Tanya bocah itu polos.

"Maaf ya sayang, papa kamu nakal makanya di pukul." Jawab Clara lembut. Ia mengusap kepala Lintang saat anak itu mengangguk.

Clara menoleh kearah Jessie. "Sori ya, gw nggak maksud merusak rumah tangga kamu."

Jessie mengangguk. Lalu setelahnya wanita tinggi bak model itu pergi keluar dari kedai kopi tersebut.

Jessie menghela nafas panjang, ia duduk melipat kakinya dan menatap Aghni.

"Enak di pukul pakai tas seharga mobil?" Tanyanya dingin.

Kepala Aghni tertunduk telapak tangannya menutup wajah.

"Jessie bego!!" Geram Aghni tertahan. Ia ingin mengumpat tapi ada Lintang disini.

Jessie tertawa terbahak-bahak, ia memegang perutnya karena geli sendiri membayangkan kejadian barusan. Dan Lintang masih terpelongo melihat orang dewasa ini.

LIAR (Jihane & Aghni)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang