**
"Sayang, aku pergi beli susu dulu, I love you." Kata Aghni sembari mengambil kunci motornya.
Namun Jihane berpura cuek, dia sibuk menahan tawa bersama Emily di VC.
Karena tak dapat balasan dari ucapannya, Aghni berdiri di depan pintu keluar. Dia menatap punggung Jihane. "Sayang, Love you."
"Kasian Aghni, jangan di kerjain terus." Emily tertawa, meski kasian dia lebih senang sebenarnya melihat Aghni tertekan.
"Hari ini belum ribut." Balas Jihane tertawa bahagia.
"Sayang, aku mau pergi lho." Kata Aghni lagi, namun Jihane masih menungguinya. Karena tak puas, Aghni mendekat, dia melihat Jihane sedang melakukan panggilan Vidio bersama Emily, perlu di ketahui, akhir-akhir ini Jihane sangat dekat dengan Emily, mereka sering melakukan panggilan Video.
"Sayang, Love you."
Jihane menoleh, dia menghilangkan senyum. "Apaan sih?"
Aghni menghela nafas, dia semakin mendekat. "Aku mau pergi beli susu."
"Ya udah."
"Kok ya udah doang?"
"Terus aku harus apa, Bi?" Jihane pasrah, Aghni sekarang manja banget plus terlalu bucin.
"Bi? Babi maksudnya?"
Jihane ingin tertawa, namun karena wajah Aghni serius dia juga serius.
"Baby." Ralat Jihane takut Aghni merajuk. Emily yang melihat mereka bertengkar malah senyum-senyum sendiri.
"Jawab ucapan aku."
"Ucapan yang mana?" Tanya Jihane balik, sebenarnya ia tahu hanya sedang ingin mengerjai.
"Lupakan." Aghni berpasrah.
Jihane langsung bangun, tangannya langsung memeluk leher Aghni. "Jangan ngambek dong, masa Pap ngambek."
Aghni tersenyum kekesalannya langsung hanya karena di peluk. "I love you, Baby."
Hati Aghni berbunga-bunga sekarang karena mendengar ucapan cinta dari Jihane, ia mendekatkan hidungnya ke hidung Jihane. "Kamu pakai sihir apa? Sampai aku sejatuh cinta ini sama kamu."
"Aku pakai mantra khusus, biar kamu cintanya sama aku terus." Jawab Jihane menahan senyum, matanya menatap kagum wajah Aghni.
Aghni cemberut. "Kasihan aku.."
Senyum Jihane lenyap, karena kesal dia melepas pelukan Aghni. "Kenapa? Nggak suka jatuh cinta sama aku terus?"
Aghni terkekeh pelan, dalam hati dia berkata, Giliran di godain balik malah marah, dasar Jihane.
Tak ingin Jihane marah, perlahan Aghni memeluk Jihane dari belakang. "Jangan hilangkan mantranya, biarkan aku terus mencintai kamu."
"Tolong deh, kalian kurangi bucinnya." Komentar Emily malas menonton drama pasangan ini, Aghni melirik layar ponsel Jihane yang ada wajah Emily.
Aghni melihat Emily, dia tersenyum. "Maaf nggak bisa datang ke pernikahan kalian."
"Gak papa kamu nggak datang, yang penting hadiahnya datang. Thanks ya." Kata Emily berbinar senang. Aghni memberinya sebuah mobil sebagai kado pernikahannya.
"Itu dari Jihane." Jawab Aghni, dia mencium pipi Jihane.
"Bohong! Aku pengangguran gimana beliin kalian mobil." Sanggah Jihane cemberut, ya dia memang tak berkerja semenjak menikah.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIAR (Jihane & Aghni)
FanfictionDunia Aghni yang tenang menjadi kacau sejak kedatangan gadis gila yang terus mengatakan cinta padanya setiap detik. *** "Lo tahu apa yang dia suka dan nggak dia suka?" Ethan menyeringai. "Aghni nggak suka cewek petakilan kayak lo!" "Brengsek lo!"...