part 2🌈

1.3K 134 3
                                    

"Owhh.. jadi ini salah satu bocah jagoan neon Callderon ya, hmm.. lumayan dilihat dari segi visual emang ganteng sih tapi dari pada itu kita lihat apa bocah satu ini bisa mengalahkan ku dalam berpedang nanti? Mengalahkan seorang agen dan mantan jendral masa depan. "batin luna dengan tekat menatap manik biru laut kakaknya alex.

"mahluk mungil ini sepertinya bisa hancur kapan saja jika di gertak ataupun di jadikan lawan bermain apa yang harus kulakukan yahh? " Gumam alex kemudian tersenyum miring.

"Wahhh...nak ternyata kau bibit pisikopet yah tapi aku tidak siap sekarang untuk menjadi lawan mainmu. karena umur ku masih 7 bulan dan tangan ku seperti jeli tapi untuk sekarang misi ku bertahan hidup dan bertingkah laku manis seperti seorang gadis manis."

"Demi panjang umurku aku bisa berakting menggemaskan di depan muka mu borr serius! ayokk terpesona lah kau wahai bocah syaiton wkwkwk." Batin luna.

yang menahan tawa sampai wajahnya memerah dan matanya yang besar itu berair membuat siapa saja yang melihatnya mimisan saking manisnya udah kek boneka di tambah pipi tembem, dan lisung pipi yang membuat demagenya bertambah wahh imut banget kalo ngehalu wkwkwk.

apakah ekspresi imut dari luna berpengaruh pada kakaknya alex?

Jawabanya tentu saja Berpengaruh lah alexnya aja udah mimisan saking nggak kuat liat wajah imut luna gimana dengan orang lain coba.

alex yang terkejut melihat wajah luna yang tiba-tiba menjadi sangat imut memalingkan wajahnya yang terasa memerah dan meraba hidungnya yang sudah mengalir sungai merah menetes pula.

Langsung saja ia pergi terburu buru dan meninggalkan luna sendirian di kamar.

"clinkkk..... tuan apakah anda tidak ada niat untuk membangun hubungan baik dengan keluarga anda? Atau mulai mencari koneksi? "
Tanya sistem tiba-tiba muncul di dalam pikiran luna.

"Entahlah sistem,sebenarnya aku juga bingung tapi kita lihat apakah itu merugikan atau menguntungkan."

"dan tentang hubungan koneksi aku sudah menargetkan setiap orang yang akan ku ambil sebagai sekutu entah ia sebagai umpan atau makanan penutup."

Sementara sistem yang mendengar itu hanya diam tidak lagi bertanya karena ia tahu jiwa gadis yang ia seret ini bukan sembarang orang.

Luna pun menatap langit kamarnya yang dicat berwarna biru gelap, dipadukan dengan corak bintang berwarna emas diatasnya dan terdapat aroma khas dari ruangan ini seperti aroma peppermint Geranium yang terasa menyegarkan.

tiba - tiba luna mengingat lintasan memori kelam miliknya di masa lalu itu membuatnya menetes air mata dan menangis lah ia tanpa suara hanya ada tatapan kosong dan air mata yang terus mengalir dari kedua matanya.

sampai suara pintu terbuka membuat pandangannya menjadi seperti biasa tenang dan saat melihat ada seorang wanita dengan pakaian pelayanan di samping box tidurnya.

Ia bahkan tidak melirik atau menatap pelayan itu ia hanya memandang tenang langit-langit di kamarnya.

" No..n- na.. Non.na m.muda sudah bangun ternyata, a-aa apakah n-nona sedih ssen.. d-diri di kamar.. "ucap pelayan itu berbicara terbata bata yang sepertinya menjadi pengasuhnya itu.

'Hahhhh.. tidak apa Luna' batin luna.

lalu Luna menatap manik pengasuhnya itu sesaat kemudian merubah raut wajahnya menjadi seperti semula yaitu raut muka polos dan lugu seperti bayi pada umumnya lalu mengangkat tangan pada pengasuhnya.

Sweet Agent Transmigration(MO REVISI JELEK BANGET)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang