CHILDHOOD •2

23 10 3
                                    

ʜᴇʟʟᴏ ʀᴇᴀᴅᴇʀꜱ🥰
ꜱᴇʙᴇʟᴜᴍɴʏᴀ ᴊᴀɴɢᴀɴ ʟᴜᴘᴀ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴠᴏᴛᴇ, ᴄᴏᴍᴍᴇɴᴛ, & ꜰᴏʟʟᴏᴡ, ᴏᴋᴇ!❣️
✨ʜᴀᴘᴘʏ ʀᴇᴀᴅɪɴɢ✨

✿✿✿

"Rehan aku tutup matanya pake ini ya, nanti biar aku yang tunjukin jalannya" jawab Putri dengan gigi yang tertampak di senyumnya.

"Kenapa harus di tutup?"

"Biar seru aja jalannya jadi gak bosen, nanti sampe gerbang sekolah aku buka penutup matanya, abis itu aku jajanin Rehan cimol deh" jelas Putri yang membuat Raihan semakin membulatkan matanya senang.

"Beneran nih ya jajanin cimol?"

"Iya beneran. Sini aku tutup matanya" ucap Putri sambil mengikatkan mahkota di kepala Raihan, Ia tersenyum licik ketika ingat tujuan lain dari idenya ini.

Putri memegang tangan Raihan dan menuntunnya keluar kelas dengan pundak kirinya yang penuh dengan tas mereka berdua.

Tak lama mereka berdua melangkah dengan pelan-pelan akhirnya Putri pun menghentikan langkah Raihan dan melepaskan genggaman tangannya.

"Lho, kok berhenti, udah nyampe ya?" Ucap Raihan mencari cari tangan Putri karena sudah tidak di tuntun lagi, sedangkan Putri sedang menahan tawanya dengan seorang dokter dan perawat di ruang UKS.

Yap, ide liciknya itu ternyata membawa Raihan ke UKS secara diam-diam. Seorang perawat memegang tangan dan pundak Raihan berjaga-jaga sebelum Ia kabur ketika tahu akan di suntik.

"Iya udah nyampe, aku buka ya penutup matanya" ucap Putri sambil membuka penutup matanya.

"Put?..." Ucap Raihan ketika sudah menyadari dirinya ada di mana dan siapa yang ada di sekelilingnya.

"Hehe, abis ini aku tetep jajanin cimol kok, Han" jawab Putri dengan kedua jarinya yang membentuk tanda damai.

"PUTRIIII....." Suara teriakan di dalam UKS pun terdengar sampai koridor depan UKS, yang dimana setelah itu ada keributan kecil antara Raihan, Dokter dan Perawat didalamnya. Sedangkan Putri hanya terkekeh dengan tangan yang ada di telinganya untuk menutup suara teriakan temannya tersebut.

✿✿✿

"Nih, cimolnya" ucap Putri menyodorkan sebungkus cimol kepada seorang temannya yang masih saja mengerucutkan bibirnya sedari tadi.

"Rehan gak mau main lagi sama Putri" ucapnya melirik Putri yang masih menyodorkan cimol kepadanya.

"Ish, ini ambil dulu, nih" kesal Putri memberikan cimol tersebut langsung ke tangan Raihan.
"Aku kan dari tadi udah minta maaf udah jajanin cimol juga, masih marah aja" ucapnya lalu mengunyah cimol yang Ia beli juga untuk dirinya sendiri tadi.

"Ya kamu bohong katanya tadi mau pulang malah ke UKS" jawab Raihan kesal dengan tangan kanannya yang masih memegang bekas di suntik tadi. Yap, akhirnya Raihan berhasil di suntik setelah sekian lama dokter dan perawat membujuknya.

"Emang mau pulang kan, cuman mampir dulu ke UKS" ucapnya terkekeh melihat temannya yang masih saja merengek.
"Iya deh aku minta maaf, jangan marah terus dong ah nanti aku sedih" lanjutnya ketika tidak ada jawaban apapun dari lawan bicaranya itu.

"Kenapa sedih?"

"Katanya tadi Rehan gak mau lagi main sama aku" jawab Putri cemberut sambil masih mengunyah ciloknya.

"Biarin, gak boleh emang gak main sama kamu?" Tanya Raihan yang baru memakan cimol pemberian temannya itu.

"Ya gak boleh, lah. Nanti Rehan malah main sama yang lain"

"Lho, kenapa gak boleh main sama yang lain?"

"Ah Rehan gak ngerti. Aku pulang duluan aja deh, dahh!" Kesalnya pergi meninggalkan Raihan sendirian di bangku taman depan sekolah.

Putri masuk ke mobil jemputan sekolahnya, sedangkan Raihan masih diam terheran-heran dengan tingkah laku temannya itu. Karena Raihan pulang di jemput orang tuanya maka Ia tidak mengikuti Putri untuk pulang naik mobil jemputan sekolah dan tetap menunggu di bangku taman tersebut.

✿✿✿

Selama duduk di bangku SD Putri dan Raihan memang tidak terlalu akur. Contohnya ketika ada tugas kelompok Putri selalu ingin satu kelompok dengan Raihan, dan lucunya Raihan selalu menolaknya, namun yang namanya Putri Ia tidak mau keinginannya ditolak sehingga selalu terjadi perdebatan antara mereka.

Mereka berdua tinggal di salah satu perumahan di daerah Bandung. Rumah mereka sangat dekat bahkan hanya beda RT saja dan bisa di tempuh dengan jalan kaki.

Tapi, kisah pertemanan mereka tidak seperti di novel-novel lain yang dimana ketika pulang sekolah atau hari libur mereka akan bermain bersama, itu tidak terjadi pada mereka karena ketika pulang sekolah mereka tidak bertemu.

Mereka hanya sebatas teman di sekolah, namun di sisi lain hati Putri, Raihan bukan hanya sekedar teman sekolahnya.

Hari demi hari mereka lalui di masa seragam merah putih, tak terasa mereka akhirnya akan segera menginjakan kaki di jenjang pendidikan selanjutnya yaitu SMP.

🌼🌼🌼

"Andai saja aku tidak tergiur cimol, pasti aku selamat dari suntikan"- Raihan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Andai saja aku tidak tergiur cimol, pasti aku selamat dari suntikan"
- Raihan

~ CHILDHOOD •2 DONE ~

Waduh udah SMP aja nih...
Tapi kira-kira kenapa ya Putri tiba-tiba ngambek gitu sama Raihan, padahal awalnya Raihan yang dibuat kesel sama dia WKWKK~

Readers ada yang tau atau bisa nebak gak nih kira-kira Putri kenapa? Komen yaaa👉🏻

Tapi daripada bingung-bingung kita liat nanti aja yaa gimana kelanjutan cerita mereka✨
Terimakasih udah mampir untuk baca cerita aku, aku selalu tunggu like dan komen dari kalian supaya aku bisa lebih semangat lagi lanjutin ceritanyaaa...

SEE YOU IN THE NEXT PART GUYS❣️

Salam hangat,
-Pucis-

PUTRI BUNGSUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang