Halooo!
Akhirnya ketemu lagi kita, di work baruku <3
Sudah siap bertemu dengan Lenasha?
Anw, Please ya vote dahulu sebelum baca!💚
Oke, happy Reading!
*ˡᵉⁿᵃˢʰᵃ*
Gadis kecil itu mendongakkan kepalanya, menatap tiap tetesan air hujan yang turun menghantam tanah. Tangan mungilnya terulur, merasakan dinginnya air hujan kala itu.
Kedua sudut bibirnya tertarik ke atas, menciptakan senyuman seindah purnama. Ia menyukai setiap sentuhan air hujan di tangannya, rasanya sangat menyenangkan dan menenangkan.Kakinya maju satu langkah, berniat menerobos derasnya hujan kala itu. Namun, niatnya ia urungkan saat sebuah mobil berhenti tepat di depannya.
“Sasha!” Panggilan itu terseru untuknya, dan sang gadis kecil melambaikan tangannya.
“Ayah!” Sasha menyerukan panggilan untuk pria yang baru saja turun dari mobil itu sembari membawa sebuah payung.
“Ayo, cepat masuk mobil, nanti kamu masuk angin.” Leon langsung menarik tangan mungil putrinya, membawa gadis kecil itu masuk ke dalam mobil.
Sampai di mobil, Sasha menoleh pada Ayahnya yang tengah mencari sesuatu di jok belakang. Matanya yang jernih itu mengerjap beberapa kali saat melihat Ayahnya mengambil sebuah handuk.
Lalu, tanpa menunggu lama lagi Leon menaruh handuk itu di atas kepalanya. Mengusak lembut rambutnya yang lumayan basah, dan menyelimuti tubuh mungil itu dengan jas yang dikenakannya.
“Sasha gak mau pakai ini, Ayah aja yang pakai. Nanti Ayah kedinginan,” ujar Sasha yang sangat kontras dengan kenyataannya. Karena nyatanya, gadis itu juga kedinginan.
Sang Ayah menggeleng, tersenyum tipis mendengar perkataan putri kesayangannya itu. “Sasha aja yang pakai, Ayah gak kedinginan kok. Justru Sasha yang kedinginan, kan?”
Sasha meringis kecil, memperlihatkan giginya yang seperti gigi kelinci. Leon yang gemas akan putrinya itu, langsung mencubit kedua pipinya dengan gemas.
“Ayah minta maaf telat jemput kamu, soalnya tadi ada sedikit masalah di kantor Ayah,” sesal Leon, merasa bersalah kepada putrinya.
Di luar ekspetasi Leon, Sasha hanya menggeleng sembari tersenyum. Gadis itu sama sekali tak marah pada Leon.
“Kamu gak marah sama Ayah?” heran Leon.Sasha kembali menggeleng, gadis kecil itu masih tetap mempertahankan senyumannya. “Sasha gak mungkin bisa marah sama Ayah,” balasnya dengan innocent.
Leon sebisa mungkin untuk tidak menangis terharu, “Yaudah, Sekarang, kita pulang, ya? Nanti kalau udah sampai rumah, kamu langsung mandi, terus istirahat. Okay, Princess? “
“Ay, ay, captain!” Sasha dengan sigap memasang sikap hormat, membuat Leon terkekeh kecil.
***
Sehabis mandi, Sasha tidak langsung pergi beristirahat. Gadis kecil itu tengah duduk anteng, memperhatikan Ayahnya yang tengah beribadah.
Leon telah selesai dengan ibadahnya, lalu pria yang masih berstatus duda anak satu itu menoleh heran melihat Sasha yang tengah duduk anteng sembari memperhatikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑳𝒆𝒏𝒂𝒔𝒉𝒂 (Slow Update)
Teen Fiction(Sequel My Husband My Crush) Di tinggal sang ibu saat usianya bahkan belum genap satu bulan, Lenasha kecil- yang sekarang sudah menginjak usia 6 tahun- yang belum mengerti apapun selalu mempertanyakan pertanyaan yang sama setiap sebelum mengarungi m...