- 𝑳𝒆𝒏𝒂𝒔𝒉𝒂

445 27 4
                                    

Haloo!

Apa kabar?

Sudah lama ya, aku gak mampir kesini hehe. Maafin, soalnya lagi sibuk (pura-pura sibuk lebih tepatnya).

Awalnya saya mau unpublish cerita ini, tapi ingat kalau saya punya janji ke diri saya sendiri gak boleh unpublish cerita kalau belum selesai *hehe

Kebetulan saya lagi ada waktu luang, jadi yaudah saya update saja daripada work ini berdebu.

Sudah ya haha,

Happy Reading!

****









Weekend kali ini Lenasha terlihat sangat bersemangat karena Leon — Ayahnya mempunyai waktu luang untuknya, dan kedua anak-Ayah itu berencana untuk pergi bermain ke pantai —tempat kesukaan Lenasha.

“Ayah, ayooo!” Lenasha berlari kecil menuju mobil yang akan membawa mereka hari ini.

Leon yang baru saja selesai mengunci pintu rumahnya langsung menoleh, pria itu menggeleng heran dengan kelakuan putrinya. “Sha, jangan lari-larian, nanti jatuh.” peringatnya.

“Iya!” balas Lenasha, berteriak.

Bruk!

Baru saja berucap, Lenasha sudah terjatuh. Anak perempuan itu langsung memegang lututnya yang terasa perih sehabis menyentuh tanah yang keras.

Leon dengan cepat menghampiri sang putri, menanyakan apakah Lenasha baik-baik saja. Ya, pertanyaan bodoh itu keluar begitu saja dari mulut Leon. Dan Lenasha hanya menggeleng sembari meyakinkan bahwa ia baik-baik saja, cuman luka kecil di lututnya.

“Sha, yakin gak mau ke dokter aja? Itu kamu luka lho.” Untuk yang kesekian kalinya Leon bertanya, dan hal itu membuat Lenasha agak kesal.

“Ayah Sasha yang ganteng, anakmu ini gak papa, kan Sasha kuat. Lukanya juga gak parah, cuman ke gores aja dikit. Lagian kan kita mau ke pantai.” Lenasha tersenyum semanis mungkin, agar Ayahnya itu tidak terus-terusan bertanya. Kupingnya mulai terasa panas, serius.

“Sha, ke pantainya minggu depan aja, ya? Luka kamu harus di obatin dulu, takutnya nanti infeksi.” Leon tetap keukeuh.

Lenasha menghela napas, bibirnya mengerucut. “Ayah, please. Kita berangkat sekarang, yaaa?”pintanya.

Akhirnya Leon memilih mengalah, pria itu kemudian mengangguk pasrah. “Yaudah, Ayah kalah.”

“Sasha sayang Ayah!”

* * *

Setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan, akhirnya Leon dan Lenasha sampai di pantai yang hari ini terbilang ramai.

Pasangan Ayah dan anak itu kemudian keluar dari mobil. Lenasha yang kelewat senang, berlari-lari di sekitar pantai sembari tertawa senang saat kakinya menyentuh pasir putih itu.

“Ayah, sini! Kita bikin rumah dari pasir!” seru Lenasha pada Ayahnya yang sedari tadi diam memperhatikannya dari jarak cukup dekat.

“Kamu aja yang main, Sha. Ayah gak ikutan,”ujar Leon membuat Lenasha mengerucutkan bibirnya, kesal.

“Ah, Ayah payah! Takut sama air laut, ya?” tuduh Lenasha, dan dibalas pelototan oleh sang Ayah.

“Enak aja kamu, Sha. Ayah gak takut, ya!” Leon mendekat kearah Lenasha.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝑳𝒆𝒏𝒂𝒔𝒉𝒂 (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang