2- Luka Lama

10 1 0
                                    

Hanna sudah berpisah dari Agrena di persimpangan dekat jalan kampusnya. Biasanya Agrena akan menemani Hanna sampai ke rumah, tapi karna Agrena ada kegiatan lagi bersama organisasinya dikampus.

Hanna berjalan sembari memegang tote bag bergambar bunga matahari dengan background tas tersebut bewarna putih yang ia pakai di bahu kanannya. Ia melewati sebuah kedai makanan kecil yang sederhana tapi sangat nyaman. Ia pun masuk kedalam kedai tersebut untuk makan Miso ayam.

" Eh neng Ana, udah selesai ya kampusnya?" Sahut Wanita paruh baya yang tengah menyanduk kuah Miso untuk pelanggan lainnya.

"Iya bude, Ana pesan Miso Ayam yang biasa aja Bude" ucap lembut Hanna

"Iya neng Ana, Duduk dulu neng, Bude mau ngantar Miso ini dulu"

Hanna mengangguk kemudian ia berjalan menuju meja di sudut dinding. Hanna sangat dekat dengan Pemilik Toko Miso Ayam ini, karena dulu Sebelum Orang Tua Hanna meninggal mereka sering makan Miso Ayam disini bersama.

Kursi yang diduduki Hanna sekarang ini adalag meja yang biasanya ia makan bersama Orang Tua nya dulu.

Dilihatnya samping dinding masih ada bekas ukiran nama yang ia buat didinding dengan menggunakan garpu saat itu.

'ayah,ibu,Ana,Afa'

Hanna hanya tersenyum tipis saat melihat ukiran tersebut. Sudah begitu lama tetapi ukiran tersebut masih terlihat jelas.

" Ini Miso Ayam spesial Buat Neng Ana yang cantik" ucap Bude sembari membawa nampang yang diatasnya terdapat Miso ayam dengan sepiring keci Nasi.

" Aa bude selalu ngasih Yang spesial mulu, kan udah Ana bilang yang porsi biasa aja, kan Ana jadi ga enak bude" ucap Ana pada Bude.

" Aduh neng cantik ini ga bisa makan yang Miso ayam yang biasa harus yang spesial" ucap Bude sambil menyodorkan Miso Ayam tersebut pada Hanna

" Tapi bude..." Melas Hanna

" No No ga ada tapi tapi, yang punya toko Bude, jadi terserah Bude dong" ucap Bude dengan nada yang lucu

Hanna tersenyum. " Makasih Ya bude"

Bude hanya membalas dengan anggukan dengan raut wajah yang lembut.

Hanna pun mulai memakan Miso tersebut. Enak. Itu yang ia rasakan, rasanya tak pernah berubah sama sekali.

" Tadi malam kamu makan apa na?" Tanya bude

"Ana makan mie cup bude" jawab Hanna

"loh ga baik makan mie cup terus Ana, kan udah Bude bilang kalau mau makan ke kedai Bude aja" ucapnya

"Tapi Ana ga e-" ucapan Hanna terhenti karna bude langsung memotong ucapan Hanna

" Ga ada tapi tapi an, mulai malam nanti ke kedai bude. Bude nanti masak semur ayam. Neng Ana harus datang, kalau ga datang Bude mogok buka kedai besok" ucap Bude dengan raut merajuk.

Hanna hanya mengangguk mengiyakan, ia sangat senang sekali masih ada yang menyanginya walaupun tidak ada ikatan keluarga sedikitpun. Ia sangat menyangi Bude sarmi, karna beliau lah yang selalu memberikan semangat dan memperhatikannya setelah orang tua dan saudaranya meninggal. Tidak sama hal yang dilakukan oleh keluarga Hanna, mereka mebenci Hanna.

***

*Flashback

Satu keluarga mengalami kecelakaan di jalan xxx, 3 meninggal ditempat yaitu SW(39), RA(34),DW(5) dan satu lagi dilarikan ke Rs dengan luka berat HA (10).

Setelah 1 minggu kecelakaan itu terjadi, HA yaitu Hanna korban yang berhasil selamat dari kecelakaan maut tersebut akhirnya sadar setelah seminggu koma.

Samar samar ia mendengar suara dan dengan perlahan ia membuka matanya.

"Ayah,ibu,Afa" ucapnya lirih

Orang disekitarnya pun segera menghampiri Hanna.

" semua ini karna kamu! Adikku Ratna meninggal karena kamu! Dasar anak sial!" Ucap seorang wanita dengan raut wajah yang merah

Orang disekelilingnya menahan wanita tersebut untuk berhenti.

Hanna yang menderngar itu merasakan sakit dan sedih yang teramat. Dia tak percaya orang yang ia sayangi meninggal! Ya tuhan ia ingin menangis sekencang mungkin namun tubuh nya masih terasa sakit.

"udah Tara udah! Ini sudah takdir! Kamu ga bisa nyalahin Hanna, dia ga tau apa-apa" ucap seorang pria yang menahan Tara.

"lepas mas! Harusnya dia yang mati, bukan Ratna! Dasar anak sial! Seharusnya kamu ga lahir kedunia ini!" Ucap Tara

Gadis yang berusia 10 tahun itu pun sudah mengerti ucapan itu,bahkan ia sangat paham. Hancur, sakit, pedih yang menghantam dirinya saat ini.

'kenapa,kenapa,kenapa!' batinnya.

Tio langsung membawa keluar istrinya dari ruangan tersebut.

Hanna yang tinggal sendiri diruangan ini dengan infus ditangan nya. Ia menatap sekeliling ruangan berharap ini hanya mimpi. Tidak! Ini bukan mimpi.

Seketika ia menangis, menangis tanpa suara.

Disaat itu masuk seorang wanita dengan raut wajah cemas.

"Ana, kamu sudah sadar " tanya Bude Sarmi.

Ya dia penjual Miso Ayam di tempat yang ia sering kunjungi bersama ayah,ibu,dan saudaranya.

"bude..,ayah,ibu,Afa.. hiks.." ucap lirih Hanna dengan mata berlinang air mata

" Udah udah kamu tenang dulu, ada bude disini" ucap Bude sambil memeluk Hanna untuk menenangkan.

Sepanjang perawatan Hanna, hanya Tio suami dari Tara yang berarti pamannya Hanna. Dan bude Sarmi, serta Agrena teman yang menemani Hanna dari kecil lah yang merawat Hanna sampai pulih dan keluar dari Rumah sakit.

Setelah benar benar pulih Hanna pergi berziarah ke makam ayah, ibu, dan , afa.

Tak terasa air mata Hanna jatuh dengan deras. Sambil menatap tak percaya orang yang selalu bersamanya sudah terkubur didalam tanah.

"aayah..ibuu..Afaa.., Ana disini , Ana sendiri sendiri sekarang, kalian kenapa pergi tanpa Ana?! Hiks..." Tangis Hanna seunggukan.

Bude Sarmi dan Tio hanya menatap sendu pada gadis ini. Mereka bisa merasakan apa yang dirasakan Hanna.

Mereka membiarkan Hanna berlama di makam untuk menumpahkan rasa kesedihannya.

Setelah itu Mereka pulang.

Hanna yang sekarang tinggal sendirian pun kini di asuh oleh Kakak dari ibunya Hanna. Yaitu Bibi Tara.
Tara masih belum bisa menerima Hanna. Karna rasa benci nya kepada Hanna begitu besar. Hanna tidak tau kenapa Tara bisa seperti itu padanya.

Hanna hidup dengan luka, trauma, dan terasa tidak ada kehidupan lagi untuknya.

Apakah ia akan hidup seperti ini sampai akhir hayatnya nanti?apakah bisa ia keluar dari dirinya yang terpuruk ini?

Apakah bisa?




______________Step by step____________




Step By StepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang