2.Bunga Untuk Dita

301 256 187
                                    

                 HOLA GESSS!! Kita ketemu lg🥰 awoakwok
       Pada sehatkan?
Alhamdulillah up lg nih🥳🥳
yukk baca!!!

HAPPY READING!
smga sukaa💗💗💗



Cahaya mentari sudah mulai muncul. Menandakan hari telah berganti pagi.
Jam telah menunjukkan pukul 06.37 .

Namun, gadis itu belum kunjung bangun. Padahal hari ini adalah hari Kamis yang berarti dia harus bersekolah.

Sampai akhirnya pada pukul 06.45, ibunda Dita membangunkan dirinya.

"Dita bangun sayang," panggil Rossa dengan lembut sambil menggoyangkan badan putrinya agar terbangun, "udah mau siang. Kamu harus sekolah, bangun Dita! udah jam delapan ini." inilah cara Rossa membangunkan putri-putrinya.

Spontan Dita membuka matanya dengan ekspresi kaget dan langsung terduduk. "APAA?!" ucap Dita dengan nada kagetnya.

Lalu ia melirik jam dan bernapas lega, ternyata masih jam tujuh kurang.

"Bunda ih bikin kaget. Ini masih jam tujuh kurang loh," protes Dita pada bundanya.

"Sekarang aja pasti kamu udah telat, Dita."

"Hehehe yaudah aku mau mandi dulu bye," ucap Dita sambil beranjak dari tempat tidurnya. Dan hanya diangguki oleh bundanya.

Selesai mandi dan bersiap-siap, Dita langsung turun kebawah. Rencananya ia hari ini tidak akan sarapan dirumah dan akan membeli makan dikantin saja.

Dengan langkah terburu-buru, Dita hanya mengucap salam dan pamit pada kedua orang tuanya, tanpa bersalaman.

Hal ini tidak hanya terjadi sekali, namun, beberapa waktu lalu juga. Alasannya hanya satu, ia takut telat ke sekolah. Sampai menjalankan mobil saja dia begitu ngebut dan tak beraturan, tapi disetiap lampu lalu lintas, ia tetap berhenti agar tidak terkena masalah.

Sesampainya di parkiran sekolah, ia langsung memarkirkan mobilnya dan langsung berlari ke dalam sekolah.

Hari ini Dita memilih untuk mengikuti olahraga pada pukul 09.00 saja agar tidak perlu ikut jam pertama pelajaran, sudah telat juga.

Saat ini jam menunjukkan pukul 08.45 . Itu tandanya, sebentar lagi jadwal olahraga akan dimulai dan para siswa akan segera keluar dari kelas.

Tadi, sebelum Dita duduk dikursi panjang dekat kelasnya, ia lebih dulu ke kantin untuk membeli makan agar perutnya terisi.

Sambil menunggu sahabatnya keluar dari kelas, Dita memainkan handphone nya Hingga beberapa menit kemudian...

"Dita! woi, Kanditaa!" panggilan ini berasal dari ketiga sahabat Dita yang tidak lain adalah Syakila, Lina, dan Naya.

"Akhirnya keluar juga lo pada,"

"Darimana aja lo nj*g baru dateng hah?!" tanya Naya dengan wajah kesal dan nada ketusnya

"Santai bos, gue tadi telat bangun lagi. Tadi sampe sini juga jam setengah delapanan," jelas Dita.

"Hadeeh."

"HUUUALAH."

"Dita, lo semalem ga nangis kan?" tanya Lina yang kemudian diangguki oleh Syakila dan Naya bersamaan, seolah mereka ingin bertanya hal yang sama.

Mendengar pertanyaan itu, Dita terdiam sebentar. Lalu berkata, "Gak." bohongnya.

Dita hanya tak mau mereka tahu akan kesedihan yang dialami olehnya. Ia hanya mau kesedihannya itu hanya ia sendiri yang mengetahui.

Dita dan KisahnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang