Haii guys !
Yeaa up lagiii🥰Intronya ga banyak-banyak dulu ya, pokoknya jangan lupa vote+commentnya 😻❗
HAPPY READING ALL🎉💗
•
•
•
•"Ah elah pake nabrak." kesal Rocky karena game yang ia mainkan berakhir dan menyebabkan ia kalah menang dengan Tony.
Rocky mendengus lalu menghempas handphonen keluaran terbaru merek iPhone itu ke lantai. Ahh, ORANG KAYA MAH BEBAS!
Disisi lain Tony terbahak melihat sahabatnya yang kesal karena kalah darinya. Padahal hanya game. Dan karena sayang melihat handphone mahal milik Rocky terlantar di lantai begitu saja, Tony mengambilnya dan membercandai Rocky kembali.
"Lo kalo udah ga sayang sama nih boba kasih ke gue aja, cuk," candanya yang malah diseriusi Rocky.
"Yaudah, sok ambil!"
"Eeeett gue bercanda. Tapi kalo boleh sabi kali, HAHAHAHA."
"Ambil! Anggep aja hadiah terakhir dari gue sebelum ke Inggris."
Toni terkaget bukan main tak menyangka atas ucapan Rocky. Ia tak menyangka kalau sahabatnya itu memutuskan untuk ke Inggris.
"Gue mau kuliah di Inggris. Indonesia terlalu sesek buat cowo seganteng gue," tuturnya yang kemudian menunjukkan wajah sok tegar nya.
"Lo... Lo jadi ke Eropa? Katanya dulu gamau."
"Itu dulu, Ton. Sebelum masalah gue nambah, gue udah mulai sesek di Indonesia. Mama dan My Ex udah cukup jadi kenangan. Lagian gue juga kangen sama Oma."
"Ya.. Semoga aja dengan itu lo bisa cepet membaik dari luka lo itu."
Setelah mengucapkan kalimat itu, Toni memeluk tubuh Rocky dengan hangat. Pasti nanti ia akan sangat merindukan masa-masa ini. Menurut Toni, Rocky itu sahabat terbaik di dunia. Dan mungkin beberapa waktu lagi ia sudah tidak bisa melihat secara langsung tubuh sok tegar Rocky.
"Gue serius, ambil nih boba kalo mau. Gue bisa beli lagi nanti." Rocky melepas pelukannya karena sedikit merasa sesak.
"Asli, gue tadi bercanda. Tapi kalo lo serius boleh 'lah, hehehehe."
Rocky mengambil sim card handphonenya lalu memasukannya ke saku jaket. "Nih! anggep ini kenangan dari gue!"
"Ky, sumpah lo rich friends banget syiiih." ujar Tony dengan nada digemas-gemaskan yang mampu membuat Rocky tergelitik.
"Boleh gue mintol?" tanya Rocky yang langsung diangguki oleh Tony.
"Boleh-lah."
"Gue pengen ketemu sama Dita. Sebelum gue pergi,"
"Pinjem hp lo dong, buat hubungi dia."
Tony langsung menyodorkan handphonenya pada Rocky. Setelah mengambil handphone tersebut, Rocky langsung mencari kontak Dita.
"Tapi lo yakin, Ky?" tanya Tony memastikan kekhawatirannya.
Rocky langsung menghubungi nomor Dita dengan antusias penuh harapan. Jujur ia sangat merindukan sosok Dita, tapi rasa kecewa telah menguasai dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dita dan Kisahnya
Jugendliteratur[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] "𝘑𝘢𝘵𝘶𝘩 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘩𝘢𝘭 𝘣𝘰𝘥𝘰𝘩." Dita tahu hal itu, tapi cintanya pada Rifki sudah membuatnya buta. Padahal sudah banyak hal yang membuktikan bahwa R...