Quarter Life Crisis

32 9 6
                                    

     Setelah sore itu, Aku bukannya tambah lebih baik, namun aku lebih kacau. Aku merasa bersalah telah membohongi kedua orang tuaku, ingin kuceritakan semua masalahku pada mereka tapi keadaan seakan memaksaku untuk tetap diam menutupi masalahku rapat-rapat. Visual ku memang terlihat baik baik saja, tapi di dalamnya sembrawut seperti kapal pecah.

Akhir-akhir ini, Aku merasakan banyak sekali ujian hidup yang datang menghampiriku, yang mana semua itu diluar kendaliku dan tentu ekspektasiku, aku yang sedari dulu selalu hidup terstruktur, semua hal sudah terencana secara matang dan selalu berjalan sesuai yang kuinginkan.
Tapi tidak dengan beberapa bulan ini...

Aku serasa terombang-ambing dalam lautan kebingungan, sehingga dusta selalu menjadi pembenaran. Berada di fase ingin menyerah, karena tidak tahu apa eksistensi dari hidup. Pertanyaan-pertanyaan absurd sering muncul secara random dipikiranku, mau jadi apa nanti, mau ngapain nanti hingga hal-hal kecil yang tak perlu kurisaukan seharusnya tapi membelitkan pikiranku, kecemasan berlebih memborbardir perasaanku tiap malam hari.

Apa ini yang namanya "Quarter Life Crisis"? Hal yang kata orang merupakan fase beratnya anak muda...

"Quarter life crisis adalah periode dimana seseorang selalu merasa cemas dan tidak pasti dalam menentukan arah serta kualitas hidup. Umumya terjadi pada orang orang yang berusia 20-30 tahun. Dimana selalu merasa terjebak dengan pilihan yang sudah terlanjur dibuat, merasa bingung antara terus mengejar mimpi atau memilih jalan hidup yang biasa saja tapi aman, Takut merasa ketinggalan dibanding orang lain, terutama dengan yang seumuran, dan kurang adanya motivasi, selalu merasa lelah, stress, cemas, dan depresi."

Mungkin hal ini tidak hanya dirasakan olehku, tapi kita semua yang saat ini dituntut untuk menjadi dewasa, sebagian dari kita mungkin tidak merasa bahagia dengan hidup kita sekarang, padahal jika diingat ingat sudah banyak hal yang telah kita lakukan dan tercapai. Sudah berada di titik ini saja sudah sangat hebat, ini yang seharusnya ada di otakku, tapi aku terlalu merisaukan hal hal yang tidak perlu.

Harusnya aku lebih banyak bersyukur tentang apa yang sudah kudapat, dan apa yang kualami saat ini  bisa kujadikan pembelajaran kedepannya, Harusnya berfikir dibalik masalah yang datang bertubi-tubi ada pembelajaran berharga tentang hidup yang ku dapat, bukan terus menyalahkan diri akan kegagalan-kegagalan yang lalu.

Senyum orang tuaku, harusnya bisa kujadikan motivasi untuk bangkit kembali, Bukan? Karena gagal sekali bukan berarti gagal untuk selamanya. Percaya kalau Tuhan sudah menggariskan waktu untuk kita, kapan kita akan mendapatkan hasil yang terbaik dari segala usaha yang telah kita lakukan.

Kata orang, semasih kamu bisa melihat kedua orang tuamu tersenyum, artinya dunia masih baik baik saja. Sepertinya ungkapan ini harus dijadikan motivasi untuk bangkit kembali....


"Jalan pelan saja. Kalau kamu capek istirahat, jangan dipaksakan, berhenti sebentar gapapa kok. Asal jangan balik arah"

***

ENERVATE : SEDANG TIDAK BAIK BAIK SAJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang