Dia siapa?

44 6 1
                                    

Awan hitam kelam mengelilingi langit kota, seakan berkata bahwa hujan akan segera datang. Lalu-lalang kendaraan melintasi dinginnya udara yang menyapa. Hembusan dingin yang diberikannya seakan menjadi penusuk bagi semesta.

Perlahan namun pasti cahaya malam mulai menyinari kota. Hiruk pikuk kendaraan mulai tenggelam dan berganti menjadi kesunyian. Hanya ada suara rintik-rintik hujan yang sesekali bayangan kilat melintas. Lambat laun rintik hujan berubah menjadi deras. Nyanyian burung hantu terdengar lirih seperti sedang menyimpan rasa letih.

Samar-samar sekelebat bayangan hitam melintas tanpa tau apa itu.
Seorang gadis yang memiliki paras cantik namun tertutupi kegelapan malam, sedang menitihkan air mata dengan suara lirih dan hampir tersedu-sedu. Gadis yang memiliki rambut hitam panjang, alis yang sedikit tebal dan memakai sweater dengan ukuran oversize yang hampir menutupi tubuhnya yang kecil dan mungil. Mata gadis itu seperti menyimpan rasa sakit, hitam pekat dan kantong matanya yang tebal.
Sunyi, senyap dan gelap adalah gambaran yang pantas untuk malam itu. Sesekali gadis itu mendongak keatas melihat langit malam, seperti sedang menemani malamnya. Gadis itu seperti akan mengatakan sesuatu, namun tak dapat dia katakan. Seperti ingin menjerit namun tertahankan. Gadis itu sendirian disebuah taman. Dan memang itulah yang dia inginkan.

Disisi lain seorang laki-laki sedang menikmati keindahan malam bersama teman-temannya disebuah cafe. Mengobrol bersama dan memperbincangkan sesuatu yang penting sudah menjadi topik mereka. Sudah menjadi kebiasaan bagi mereka, berkumpul dan mengobrol bersama setiap malam. Entah membicarakan sesuatu yang ringan ataupun topik yang serius. Suara hujan dari luar cafe pun tak mereka hiraukan. Mereka akan fokus terhadap apa yang mereka bicarakan. Sesekali tawa canda dan gurauan keluar dari mulut mereka.

Tak sengaja mata tajam laki-laki itu mengarah pada sebuah taman yang jaraknya tidak terlalu jauh. Melihat dengan lebih jelas dan menyipitkan matanya. Yang dirinya lihat adalah sosok gadis yang menangis sendirian dibawah derasnya hujan.
Ia bergumam dalam hati, siapa itu? Kenapa hujan sederas ini tidak meneduh? Apakah dia memiliki masalah? Pintanya dan masih memerhatikan sosok gadis itu. Ditengah penglihatannya ia sedikit khawatir tentang gadis itu. Tak lama kemudian temannya mengajaknya untuk berfoto bersama.

Tanpa terasa waktu telah berlalu dengan cepat. Laki-laki itu mengecek jam ditangannya yang menunjukkan hampir pukul setengah dua belas malam. Sebelum laki-laki itu meninggalkan cafe, ia sempat melihat kearah taman dimana ada gadis tadi. Namun saat matanya melihat taman tadi, gadis itu tidak ada disana. Lantas dia berpikir bahwa gadis itu telah pulang kerumahnya. Dia dan teman-temannya pun meninggalkan cafe tersebut dan bergegas pulang kerumah masing-masing.

************************************

Haloo

Kira-kira siapa ya gadis tadi?

Ada yang tau nggak?

Kasih tau dongg

Semoga suka sama ceritanya yaa

Nantikan kelanjutannya





















Aksarara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang