Terkadang dunia emang terlalu jahat bagi seseorang karena itulah seseorang itu harus kuat untuk menghadapi dunia.
Mungkin banyak hal sakit yang sudah di lalui, banyak hal yang tidak bisa diceritakan tapi jangan lupa untuk berterimakasih pada diri s...
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK DENGAN MEMBERIKAN VOTE ATAU KOMENTAR.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Gue capek," keluh Keiza. Gadis itu menghempaskan tas nya di meja yang ada di teras rumah. Ia memasang sepatu dengan wajah ditekuk kesal.
Gala yang baru keluar dari rumah langsung mengunci pintu dan menatap Keiza dengan alis bertaut heran. Lelaki dengan rambut hitam legam dan tubuh tegap itu berjalan ke motor dan duduk di atasnya.
"Gue capek."
"Terus?"
Lelaki itu bersedekap dada membuat Keiza melirik Gala dengan ujung matanya.
"Bisa gak sih sehari gak usah bikin gue pusing," keluh Keiza. Bagaimana tidak, suaminya ini masih pagi-pagi sudah membuat masalah dengan menelpon kedua orang tuanya dan mengatakan bahwa ia tidak bisa menerima Keiza.
Memang sejak perjodohan yang terjadi satu bulan lalu keduanya sudah sepakat untuk tidak mengatakan kepada siapapun bahwa mereka sebenarnya tidak bisa menerima satu sama lain, Keiza sudah berjanji kepada neneknya untuk berjuang untuk mempertahankan pernikahan apapun yang terjadi.
"Gak bisa."
"Kenapa gak bisa?"
"Kalo lo keberatan silahkan pergi," ujarnya enteng.
Keiza menghela napasnya Gala memang selalu seperti itu membuat Keiza emosi setiap hari. Ucapannya juga selalu menyakitkan entah sampai kapan Keiza bisa bertahan.
"Jadi lo nyesel nikah sama gue?" Ucapan Gala membuat Keiza membisu, bukan seperti itu maksudnya tapi... Ah, sangat sulit menjelaskannya. Keiza tidak menyesal tapi jika perjodohan tidak terjadi Keiza akan sangat senang.
"Nyesel nerima perjodohan ini?" tanya Gala dengan menatap Keiza tajam. Keiza menggeleng cepat, "gak gitu maksudnya."
"Terus apa?" sarkas Gala.
Keiza memilih diam menoleh pada pergelangan tangan sebelah kiri. Ia memekik kaget kala melihat jam sudah menunjukkan pukul 07:10 padahal jadwal masuk SMA Antartika adalah pukul 07:20 hanya ada waktu 10 menit untuk mereka sampai ke sekolah.
"Gal ayo," ajak Keiza seraya menggoyang tas Gala. Lelaki berdecak sebal.
"Ayo udah telat ini."
"Bodoamat."
Keiza menggeram kesal namun berusaha untuk tetap tersenyum demi tidak ketinggalan ia harus membujuk Gala.
"Nanti gue di hukum!"
Gadis berhijab itu terus menggoyangkan badan Gala bahkan sampai mengacak-acak rambut lelaki itu padahal dalam hatinya ngedumel ingin meninju wajah pria itu.
"Ada syaratnya."
Akhirnya lelaki itu bicara juga. Keiza berdehem pelan, "apaan?"
"Bilang sama orang tua gue kalo lo sebenernya nyesel nikah sama gue."