6

437 74 72
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🦊 Kadang rindou

Hari ini rindou sudah masuk sekolah kembali karena seminggu yang lalu aku dan rinko melarang rindou sekolah karena rindou babak belur.

"Hm tapi aku masih bingung caranya gimana sih?" Bingung Rindou menggaruk belakang kepalanya.

"Kau memikirkan apa sih?" Tanyaku.

"Aib nya rin sudah banyak sekali di laptop mau aku sebar caranya bagaimana." Ucap Rindou.

Aku menatap datar rindou membuat rindou tertawa melihat tatapan mataku.

"Rin ada kucing tuh." Ucap Rindou.

"Kucing bertengkar bukan?" Tanyaku.

"Sepertinya begitu." Ucap Rindou.

Aku menarik tangan rindou dan melihat kedua kucing sedang bercanda malahan membuat aku menatap rindou kesal.

"Lucu boleh aku pelihara?" Tanyaku.

"Tidak." Ucap Rindou.

"Ayolah boleh ya!" Bujukku.

"Tidak suna rintarou!" Tegas Rindou.

"Ayolah niisan!" Bujukku.

"Masalahnya rin selalu lupa kalau punya binatang peliharaan ini bukan sekali saja rin memelihara binatang tapi sudah hampir sepuluh kali sama dengan yang terakhir." Ucap Rindou.

"Kan aku cuma lupa kasih makan dua hari saja dan malah mati binatangnya." Ucapku.

Rindou menatapku datar dan langsung pergi begitu saja meninggalkanku begitu saja membuatku kesal.

"Niisan ayolah!" Bujukku.

"Tidak!" Tegas Rindou.

"Aku janji kok akan merawatnya dengan baik kali ini." Ucapku.

"Rin boleh minta apapun kepada niisan kecuali memelihara binatang karena niisan tahu rin itu pelupa dan ceroboh juga." Ucap Rindou.

"Aku janji kali ini tidak akan terulang lagi." Ucapku.

"Tidak!" Tegas Rindou.

Aku terdiam dan memasukkan kedua tanganku ke dalam kantong celanaku lalu rindou melihat kearahku dan melilitkan syalnya di leherku.

"Eh?!" Kagetku.

"Padahal kaachan bilang kalau sudah memasuki musim dingin jadi cuaca dingin malah tidak menggunakan syal kan jadi kedinginan." Ucap Rindou.

✔️ Suna Rintarou Twins (oc male reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang