08. Bertemu

215 28 12
                                    

"Cara bahagia itu cuma satu, kamu hanya perlu mensyukuri kehidupan; menerimanya dengan begitu lapang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cara bahagia itu cuma satu, kamu hanya perlu mensyukuri kehidupan; menerimanya dengan begitu lapang."

.
.

Hi? Cukup lama ya?

Maaf membuat kalian menunggu :"

Maaf membuat kalian menunggu :"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

Dunia ternyata begitu sempit. Terkadang, benang merah berkaitan dengan sekeliling kita tanpa disadari. Choi Jieun, gadis yang kini selalu berada di samping Jaemin baru saja menceritakan bahwa Ryujin, pelayan yang bekerja di kafe milik Yoona, ternyata merupakan saudara angkatnya.

Gadis bar-bar yang hobi mengolok si kembar dengan kata-kata pedasnya.

"Apa maksudnya dengan saudara...angkat?" Tanya Jaemin sambil mengunyah jjangmyeon* instan yang keduanya beli. Kebetulan, kedua insan itu tengah menikmati suasana sore di minimarket dekat sekolah.

*Mi kacang hitam khas Korea, biasanya dijual di beberapa kedai makan atau dalam bentuk instan.

"Dulu nenek tinggal sendirian. Setelah ditinggal kakek karena meninggal, anak-anaknya tinggal jauh dari sini, aku bahkan dulu tinggal di Ulsan. Jadi, biasanya kami hanya berkunjung bergantian setiap bulannya." Terdengar helaan napas dari gadis itu, ia menghentikan kegiatan mengunyah makanan yang sama dengan Jaemin.

"Itu sebabnya nenek adopsi Kak Ryujin, aku juga nggak tau latar belakang keluarga Kak Ryu, dia besar di panti dan lari dari sana karena dari ceritanya, dia bilang suka dirundung dan pengurus panti juga suka pilih kasih. Habis itu, ia tinggal dengan nenek ketika menemukannya terlantar tak punya tujuan." Jaemin yang mendengarnya hanya bisa termangu. Ternyata gadis yang berusia lebih tua darinya dua tahun itu memiliki perjuangan hidup yang lebih berat darinya.

"Ayah, ibu aku ngalami kecelakaan pas aku umur delapan tahun karena kecelakaan mobil, hanya...aku yang selamat. Semenjak itu, aku cukup takut menaiki mobil pribadi dan lebih suka naik motor atau bus. Karena aku sendiri, jadi nenek juga membawaku ke rumahnya."

SEMPITERNAL : Raise A Lot Of HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang