Rival 41

24.2K 1.8K 88
                                    

"Aku mau kuliah, titik!" dari tadi Haechan memaksa ingin lanjut kuliah, padahal Ten dan Johnny sudah melarang nya, tapi Haechan sangat keras kepala.

"Nanti sayang, kalau kamu sudah melahirkan," ucap Ten masih berusaha membujuk Haechan.

"Ga mau mae! Nanti aku baru masuk, temen-temen aku udah lulus lagi." Haechan menghentakan kakinya.

Mark dan Hendery hanya diam tidak mau ikut-ikutan. Biarlah orangtua yang mengurus keras kepala Haechan.

Johnny memijat pelipisnya, lama-lama pusing sendiri karna Haechan.

"Ok, fine! Kamu bakal kuliah." sontak Haechan duduk di pangkuan Johnny dan memeluk lehernya.

"Makasih, daddy. Daddy yang paling terbaikkkkk!!"

Johnny tertawa kecil, lalu mencium dahi Haechan sayang.

Hendery memutar bola matanya sebal.

"Jangan terlalu di manja, dad. Dia udah punya suami."

"Ya, daddy tahu. Tapi daddy pusing sama keras kepalanya." Johnny memberi senyuman palsunya.

"Haechan mau masuk ke kampus yang sama kaya Renjun dan Jaemin, dad."

"Dimana emang?"

Haechan mengetuk dagunya seolah berpikir. Tidak tahu saja kalau Mark mati-matian ingin mengarungi Haechan dan membawanya pergi jauh, agar hanya Mark yang bisa memiliki Haechan.

"SM Universitas negeri."

"Tidak," tolak Johnny cepat.

"Dih, kenapa?" Haechan melengkungkan bibirnya ke bawah.

"Itu jauh dari apartemen Mark, sayang."

"Kalo gitu, aku tinggal di sini aja, biar berangkat pulang bareng Renjun."

"Tidak, bear! Daddy menolak semuanya."

Haechan semakin melengkungkan bibirnya.

"Pokoknya mau kuliah di situ!!"

"Kamu boleh kuliah asal bareng sama suami kamu."

Bahaya, yang ada Haechan tidak bisa bebas.

"Plis dad, aku janji deh ga bakal nakal."

"Mark tolong siapkan pendaftaran Haechan masuk ke kampus mu, ya. Ini sudah bukan urusan daddy lagi, karna udah ada kamu, sebagai suaminya." Johnny tidak mempedulikan Haechan yang merengek.

"Baik, dad."

"Dad, Hae..."

"Kuliah atau tidak!?"

Tentu saja Haechan memilih kuliah!

"Oke, tapi Haechan mau masuk ke jurusan seni musik."

Johnny akan menolak nya lagi, tapi Ten menyentuh lengan dan menggeleng.

"Iya sayang, kamu boleh masuk ke jurusan itu." Ten tersenyum.

"Makasih dad, mae. Haechan sayang kalian." Haechan tidak lagi duduk di pangkuan Johnny, tapi di tengah antara Johnny dan Ten.

"Sudah siang, mau pulang sekarang, Mark?" tanya Hendery.

Hendery jengkel dengan sikap manja Haechan. Dia kan iri, ingin di perlakukan manja sama Haechan juga. Awas, jangan kasih tahu Haechan!

Mark hampir lupa akan pulang ke apartemen nya. Semua barang Haechan sudah di bawa oleh supir keluarga Seo.

"Ah iya. Ayo, Haechan kita pulang." Mark berdiri dan menunggu Haechan.

Rival [Markhyuck] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang