Karna kejadian itu Haechan sering kali merona malu jika di dekat Mark. Pikiran nya melayang kembali tentang kejadian itu. Haechan juga terlihat menghindar dari Mark, seperti saat ini.
"Haechan, bisa kancingkan kemeja? Saya ada telpon," pinta Mark.
Haechan baru saja keluar dari kamar mandi dan masih gunakan bathrobe. Niatnya mau langsung ke dapur buat susu hamil demi hindari Mark. Tapi, Mark sudah dulu meminta tolong. Mau nolak Haechan takut jadi istri durhaka, kalau menuruti Haechan tidak mau terbayang bagaimana bentuk kejan—aish! Stop tidak usah di lanjutkan.
"Haechan?" Mark menepuk pelan pipi Haechan yang melamun.
Haechan tersentak lalu melebarkan matanya, sebab wajah Mark sangat dekat dengan nya. Sontak Haechan mundur dan palingkan wajahnya yang memerah. Sudah Haechan katakan kan, kalau Haechan dekat dengan Mark wajahnya suka memerah dengan pikiran sialan yang bayangkan—ehem, ya itulah. Kalian pasti paham.
"Tolong kancingkan kemeja saya, Haechan. Nanti saya bisa telat kuliah. Saya mau angkat telpon dulu soalnya."
"A-ah iya."
Jari-jari Haechan gemetar saat mengancingkan kemeja Mark satu persatu. Haechan tidak sama sekali menatap Mark, Haechan hanya fokus apa yang sedang di lakukan nya.
Mark juga sadar kalau Haechan dari semenjak itu selalu menghindari nya. Biasanya Haechan selalu pinta di peluk saat mau tidur, tapi sekarang tidak. Haechan membelakangi nya dan memilih memeluk guling. Mark jadi mengira ia punya salah apa sampai Haechan menghindari nya.
"Udah." Haechan berbalik mau keluar, tapi di tahan Mark.
"Pakai baju dulu, apa tidak dingin cuman pakai bathrobe?"
Haechan ingat ia masih mengenakan bathrobe.
"Haha, iya." Haechan tertawa canggung. Lalu cepat-cepat ambil baju di lemari dan menggantinya di kamar mandi.
* * *
Siang ini Haechan tengah bersantai di kamarnya sambil bermain ponsel di temani biskuit ibu hamil dan jus alpukat.
Di saat Haechan ambil jus alpukatnya mau minum, bunyi ponsel iPhone nya bersuara.
Ting.
Baru satu tegukan Haechan minum, harus tunda dulu karna ponselnya berbunyi.
Haechan baca sebentar tak lama balas emot oke dan di read sama Mark. Taeyong kemarin malam mengatakan rindu padanya dan juga cucunya. Haechan saja jarang berkunjung ke rumah orangtua nya, apalagi mertuanya. Haechan sangat malas, padahal Mark yang menyetir ia tinggal duduk nyaman di mobil.
* * *
"Mom, Mark pulang."
Dan sorenya Mark serta Haechan sudah sampai di kediaman Jung yang di sambut baik oleh Taeyong dan lain nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rival [Markhyuck]
Fanfiction"Sampai kapanpun kita itu rival, Mark Jung!" * * * Mark dan Haechan adalah rival dari sekolah menengah pertama sampai sekolah menengah atas. Bagi Haechan, Mark adalah laki-laki yang harus ia kalahkan dalam hal apapun. Tapi bagi Mark, Haechan adalah...