Sekkuusu & danjonn

1 - Penemuan penjara bawah tanah

(Apa yang sedang terjadi...)

Rumah yang pernah ditempati.

Keluarga tunggal di pinggiran kota dengan tujuh kamar.

Sebanyak ruang bawah tanah dalam hal fitur, itu adalah rumah biasa tanpa filosofi lain.

Tapi di pintu masuk ruang bawah tanah, aku, Kehei Saino, berdiri diam.

Apa yang Anda lihat di depan Anda adalah koridor batu yang panjang.

Dindingnya digantung setiap beberapa meter dengan lampu pinus sebagai penerangan, dalam suasana seperti benteng Barat.

... Apa pun yang Anda pikirkan, itu bukan pemandangan ruang bawah tanah kami.

…………

Gosok mata Anda, lalu periksa ruang bawah tanah lagi.

Tapi hasilnya tetap sama.

Aku masih baru saja melihat koridor batu.

(...haruskah aku menelepon polisi di saat seperti ini? Atau menembak...? Tidak, aku harus pergi ke rumah sakit dan memeriksakan kepalaku, haruskah aku...?

Saya sudah mencoba mengaburkan pikiran saya, tetapi saya tidak bisa memikirkan solusi yang lebih baik.

Mungkin lebih baik menelepon orang tuaku.

Tapi sayangnya, saya tidak tahu harus menghubungi siapa.

Orang tuaku sama-sama petualang, dan mereka pasti sedang menjelajahi reruntuhan di hutan sekarang.

Ayah dan ibu saya memiliki kepribadian yang tidak punya uang, sehingga mereka sering tidak mengamankan sarana untuk berkomunikasi dengan saya.

Saya jarang menghubungi Anda dari sisi lain, dan saya tidak bisa menghubungi Anda.

………… … Baiklah, mari kita lakukan penelitian di sini)

Setelah beberapa pemikiran, saya membuat keputusan itu.

Kurasa aku masih mengambil darah orang tuaku.

Alam yang tidak diketahui ada di depanku dan aku agak bersemangat.

Sebentar saja, mari kita lihat bagaimana kelanjutannya.

Aku berjalan ke lorong dengan kaus kakiku.

Lantainya cukup datar meskipun konstruksi batu dan tidak buruk sebagai perancah.

Namun demikian, lain kali saya masuk, saya pikir saya harus memakai sepatu yang tepat.

Yah, saya tidak tahu apakah ada yang berikutnya ...

(... Udaranya normal? Anginnya sedikit bertiup, ke arah belakang. Tidak terasa seperti terkikis oleh tanaman. Jangan khawatir akan mogok)

Kami akan memeriksa lingkungan saat kami berjalan dengan hati-hati.

Ternyata, tempat ini dibangun cukup kokoh.