Sekkuusu & danjonn

37 - Tindakan pencegahan musim semi (*)

"Terima kasih telah menunggu"

"... n"

Kembali ke ruang tamu dengan baskom berisi teh untuk dua orang.

Dr Harumachi tetap di atas meja.

Tidak ada yang mencurigakan dari tatapan itu.

Anda bahkan tampaknya tidak menyadari bahwa saya menyelinap ke kamar saya.

(Baik......)

Pertahankan, saya akan memberi Anda saus panas di depan guru.

Tentu saja, Anda mencampur "ekstrak haus."

"Lanjutkan."

"Mm, terima kasih."

Teh di tangan Anda tanpa curiga, Dokter yang membawanya langsung ke mulut Anda.

Aku duduk di seberang meja dan mengatakan teh sendiri.

Pahit dan rasa menyebar di mulut.

Karena saya cukup terobsesi dengan daun teh, rasanya tidak selezat yang saya jual di vending machine.

Tentu, apakah dia yang membayar lebih dari 10.000 yen untuk seratus gram?

Orang tua saya berkata, "Fokus pada daun teh. Teh yang baik adalah teman terbaik penjelajahan," mereka secara sporadis memberi tahu saya, membuat saya keras untuk alam dan teh juga.

"Fiuh... enaknya teh ini"

Dr Harumachi mengambil air dari mulutnya sekali dan mendesah.

Saya tidak melihat adanya kelainan pada kondisi tersebut.

Apakah karena saya hanya minum sedikit?

Saya memperhatikan guru yang minum teh saat saya memiringkan air panas saya sendiri.

"Mm..."

Dr Harumachi menelan teh dengan lancar.

Bibir yang basah terlihat berwarna-warni.

Kegembiraan membuat saya alami dan daging menempel kaku ketika saya berpikir bahwa saya akan segera mencukurnya dengan bibir ini.

Dan beberapa menit setelah menyajikan teh.

Akhirnya, guru meminum semua teh di air panas.

"Fiuh... selamat datang"

Dr. Harumachi meletakkan air panas di atas meja dan mengucapkan terima kasih sambil menghela nafas.

Terkadang secangkir teh yang lezat, dan wajah yang sangat memuaskan.

... tapi anomali terjadi dengan cepat.

"Hah...!

Sensei Harumachi merona pipinya yang lancang dan menutupi mulutnya dengan tangannya.

Tubuh sedikit gemetar.

Dorongan kuat untuk minum tampaknya muncul sekaligus.