"Ayo dong Devan bantuin aku" Ucap Jingga namun sama sekali tidak dihiraukan Devan. Sudah setengah jam Jingga merengek.
"Gak usah ngerjain ajalah" putus Jingga, ia sama sekali tidak mengerti dengan tugas berupa angka itu
Devan yang mendengar itupun langsung mengetuk kepala Jingga pelan. "Bodoh! Itu tentang sudut istimewa pelajaran kelas 10 masa gabisa" Jingga mendengarkan Omelan kekasihnya dengan malas
"Kamu mah enak udah pinter, gampang paham lah aku"
"Heh mangkanya kalau mau pinter itu belajar bukan males-malesan"
"Ih aku udah belajar ya, cuman ya tetep gak paham" sungut jingga tak terima
"Mana yang gak paham?" Tanya Devan sambil membaca buku catatan Jingga
"Semua" cicit Jingga
"Astaga, Lo sekolah ngapain aja Jingga?" Devan mengelus dadanya
"Kalau mau bisa trigonometri Lo harus hafal sudut istimewa karena saling berkaitan. Udah hafal belum?" Devan melirik Jingga "udah dong" jawab Jingga dengan nada songong
"Jadi yang gak bisa yang mana?"
"Yang ini, yang ini, yang ini, yang ini" tunjuk Jingga
"Itumah semua bego" cibir Devan dibalas kekehan Jingga
"Diketahui X-Y = 60o, dan cos X cos Y = 5/8, maka cos (X+Y) adalah...
Gini caranya, perhatiin ya
cos (X-Y) = cos 60o
cos X cos Y + sin X sin Y = ½
5/8 + sin X sin Y = ½
sin X sin Y = - 3/8
Cos (X+Y) = cos X cos Y - sin X sin Y
Cos (X+Y) = 5/8 - (-3/8)
Cos (X+Y) = 5/8 + 3/8
Cos (X+Y) = 1
Jadi jawabannya adalah 1
Paham?"
"Segitu banyaknya, jawabannya cuman satu?" Jingga mengangah tidak percaya, bukan matematika kalau tidak buat pusing
"Paham ga?" Devan mengulang pertanyaan nya tanpa menjawab pertanyaan Jingga
"Oh iya paham-paham"
"Nah nomer 2 sampe seterusnya coba kamu hitung sendiri. Rumusnya sama" ucap Devan. Ia tau sebenarnya Jingga itu pintar hanya saja malas
Dua jam berlalu dalam keheningan. Jingga yang sibuk mengerjakan tugas dan Devan yang sibuk Mabar dengan temannya namun volumenya 0. Agar Jingga bisa fokus mengerjakan
"Akhirnya selesai juga" jingga meregangkan tubuhnya, soalnya hanya 5 namun mengerjakan nya membutuhkan waktu yang cukup lama
"Coba sini aku periksa" Jingga memberikan bukunya ke Devan "pinter" ucap Devan sambil menepuk kepala Jingga pelan
"Devan jalan yuk, otak aku panas nih. Butuh refreshing"
"Kemana?"
"Ke mall gimana?"
"Ganti baju sana, jangan pake yang pendek!"
"Iya bawel" ucap Jingga setelah membersihkan buku-bukunya ia menuju kamar dan berganti pakaian
***
Setelah sampai di mall Jingga menuju ke Gramedia untuk membeli novel kesukaan nya yang baru terbitJingga mengalihkan pandangannya kearah Devan yang menyodorkan sebuah buku "sekali-kali baca buku pelajaran jangan novel terus"
"Gak mau ah bosen, harusnya kamu tuh yang banyak belajar kan udah kelas 12" Jingga melanjutkan kegiatannya memilih novel
"Udah?" Tanya Devan saat melihat Jingga berjalan kearahnya dengan setumpuk novel "udah hehe" jawab Jingga sambil menyengir
Devan mengambil alih novel Jingga agar tidak keberatan. Menuju kasir dan membayar semuanya.
"Mau kemana lagi?" Tanya Devan. Mereka sudah keluar dari Gramedia "mau beli skincare" Jingga menggandeng tangan Devan ke toko kosmetik
"Enak masker yang mana?" Tanya Jingga sambil menunjukkan dua masker yang berbeda
"Ambil dua-duanya" Devan tak mau ambil pusing
Setelah masker ia beralih ke rak serum lalu lanjut ke rak lipstik. Setelah dirasa cukup ia ke kasir untuk membayar
"Mau beli apalagi?" Jingga menggelengkan kepalanya "udah, mau langsung pulang"
***
"Makasih ya udah dibayarin belanjaan aku" memang bukan pertama kali Devan membayar belanjaan Jingga namun Jingga tetap tidak enak tapi ya tetap mau kalo dibayarinBukannya tidak mampu. tapi, siapa sih yang gak mau gratisan?
"Sama-sama, Langsung istirahat jangan maraton film"
"Iya pacar"
"Aku pulang dulu ya" ucap Devan sambil mengelus rambut Jingga. Jingga mengangguk "nanti kalo udah sampe kabarin, jangan ngebut"
Devan mengangguk lalu melajukan mobilnya. Setelah mobil Devan cukup jauh barulah Jingga masuk kerumahnya
Jingga menaruh semua belanjaan nya dikamar lalu mengambil laptop. Memilih film yang akan ia tonton malam ini sambil ngemil, ia mengalihkan pandangannya saat notifikasi hp nya berbunyi
Paket
Udh smpe
Tdr! Jgn begdngIya nnti masih blom ngntk
Setelah membalas pesan dari Devan, Jingga melanjutkan acara nonton nya.
02.45
"Anjritt perasaan baru jam 8 deh udah jam setengah 3 aja. Tinggal 3 episode lanjut gak ya.." monolog Jingga, ia sangat bingung jika lanjut tar besok gak bisa bangun. Kalo gak lanjut sayang tinggal dikit
Setelah beberapa menit berfikir akhirnya Jingga memutuskan untuk lanjut besok atau kalo enggak yang terhormat Devano akan marah
Ia membersihkan kamarnya, membuang sampah bekas jajan lalu menata pelajaran untuk besok. Tak lupa memasang alarm di handphone dengan volume full
Tbc.
Gimana-gimana?
Dapat feel-nya ga?
Janlup voment nya