4

13 1 0
                                    

"wih banyak makanan nih" ucap Jingga. Saat Jingga turun disambut dengan bermacam-macam bau makanan

"Makanan aja cepet" sahut Maya

"Apasih Mi, yaampun marah-marah mulu" ucap Jingga sambil makan camilan

"Papi! Miss you" Jingga berlari lalu memeluk Aldo. Aldo terkekeh melihat wajah masam istrinya

"Miss you too anak papi" Aldo membalas pelukan anaknya dan mencium kening nya

"Dasar pilih kasih!" Cibir Maya ketus

Jingga terkekeh, Mami nya itu mudah emosi jadi sangat senang ketika menggodanya. Dengan semangat ia memeluk erat Mami nya dan mencium nya "Miss you Mami, jangan marah-marah"

"Woy gak bisa nafas" Maya meronta

Jingga segera melepas pelukannya "hehe maap" tangannya membentuk huruf v tanda peace. Aldo melihat itu menggelengkan kepalanya

"Gimana kabarnya sayang?"

"Baik"

"Calon mantu Mami?"

"Baik juga"

"Suruh kesini aja, ajak makan malam" ucap Aldo

"Oghey"

Jingga berjalan kekamar, mengambil handphone untuk menghubungi Devan.

"Kenapa?"

"Kamu udah makan belum?"

"Belum, kenapa?"

"Mami Papi ngajak makan malem, kalo kamu gak keberatan Dateng kesini"

"Iya"

Setelah itu sambungan terputus. Jingga berjalan kekamar mandi untuk berganti pakaian juga mencuci muka dan gosok gigi. Kan gak mungkin ketemu pacar kek gembel

Setelah menyemprotkan parfum jingga turun kebawah. Membantu Mami nya menata makanan.

"Itu mungkin Devan, bukain sana!" Titah Mami nya ketika mendengar suara ketukan

"Hai" Jingga tersenyum sambil menyapa Devan. Devan membalas senyumannya dan mengusap kepala Jingga

"Ayo masuk" ajak Jingga sambil membuka lebar pintu

"Eh nak Devan" ucap Renata

"Gimana kabarnya Mi, Pi?" Tanya Devan. Ia menaruh martabak manis di meja makan

"Baik, Mami sama Papi baik kok"

"Mami centil, jagain istrinya tuh" bisik jingga pada Aldo

"Heh mulutnya"

"Ayo makan"

Acara makan malam berjalan dengan baik, sesekali bergurau

"Devan jalan yuk" ajak Jingga. Mereka berdua diruang tamu sementara orang tuanya jingga sudah kembali ke kamar

"Mau kemana? Udah malem"

"Ya.. kemana gitu" ucap Jingga, dia menyenderkan badannya ke bahu Devan

"Udah malem sayang" mendengar kalimat terakhir jingga langsung menegakkan badannya

"Apa? Coba ulangi" ucap Jingga sambil tersenyum lebar. Devan memang jarang memanggil seperti itu. Bahkan saat 4 tahun pacaran bisa dihitung

Devan tak menghiraukan Jingga, dia memilih membuka hp nya

"Cie Devan, bisa romantis juga ahahaha" Jingga tertawa ngakak. Sangat geli ketika dipanggil sayang oleh laki-laki

"Devan Devan"

GOT DEVAN!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang