Annyeonghaseyo Yeorobun
Happy Reading ❤
.
.
.
.
.🐯🌻🐯
"Kalo kegatelan perginya ke tukang jual salep dong, jangan ke pacar orang!"-Sinta
Kalau dikasih tugas mengarang bebas, malah mikir. Giliran dikasih tugas matematika malah jawabannya mengarang bebas. Itulah kelakuan seorang gadis cantik bermata kucing salah satu penghuni kelas XI IIS 4 SMA Cita Mulia.
Sinta Stefhany Alexandra. Biasa dipanggil dengan nama depannya, Sinta. Itulah nama yang tersemat pada name tag cewek yang duduk di barisan kedua tersebut.
Dari lima belas soal materi transformasi geometri di buku latihannya, baru dua soal yang berhasil ia jawab. Itupun karena soal kedua nyontek jawaban punya Alana, atau yang biasa dipanggil Ana, gadis berambut sebahu yang duduk di sebelahnya. Teman dekat Sinta sejak zaman popok.
Sinta mulai membaca soal ketiga.
"Ishh." Baru satu kalimat dibacanya, cewek dengan surai panjang yang diikat separuh itu mendesis kesal sembari menggaruk kulit kepalanya. Soal itu benar-benar sulit untuk Sinta!
"I need Namjoon's brain," lirih Sinta menopang pipinya dengan kedua tangan. Ia mengerucutkan bibirnya kesal.
Alana melirik Sinta yang tengah memanyunkan bibirnya. Dengan jahil cewek itu membuat gerakan mematuk pada bibir Sinta dengan kelima jemari lentiknya. Membuat sang empu bibir kaget.
"Monyong amat bibir lo, keseringan dicipok si Alvaro, ya?" tanya Alana frontal
Sepasang mata kucing Sinta membola mendengar pertanyaan frontal bestie nya itu, "ANA!" teriak Sinta sembari memukul kencang bahu Alana. Membuat cewek itu meringis ngilu. Diusapnya bekas pukulan Sinta.
Tiga puluh pasang mata yang ada di kelas XI IIS-4 tertuju pada meja Sinta dan Alana.
"Sinta, kenapa ribut-ribut. Sudah selesai mengerjakan, kah?"
Pak Vernon, guru berparas blesteran itu menegur Sinta.
Sinta menatap kikuk guru matematika itu. Cewek itu malah nyengir kuda, "Hehe maaf, Pak. Alana gangguin saya mulu, Pak. Dia gelitikin pinggang saya. Ganggu konsentrasi saya ngerjakan soal aja," alibi Sinta.
"Nggak usah ribut. Kerjakan tugasnya yang benar!" Tegas Pak Vernon
"Iya, Pak."
Alana diam-diam cekikikan melihat bestie nya kena tegur oleh sang guru. Sinta menatap horor Alana, "Gara-gara lo, sih!" Kesal Sinta
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTA | NEVER ENDING
Dla nastolatków"Gue nggak takut lo berpaling dari gue. Karena, gue tau laki-laki yang bisa nerima cewek o'on, cengeng, tukang halu, dan bar-bar kayak lo itu cuma gue," ujar cowok itu membuat sang pacar seketika mengerucutkan bibirnya. "Yang gue takutin itu kalau g...