Atlan mengendarai mobil nya dengan kecepatan sedang ia juga menyetel musik agar menghindari rasa bosan yang melanda nya ,tiba didepan sana ternyata ada kemacetan padahal ini sudah malam entah kenapa masih saja terjebak macet.
Deg..deg
Atlan tersentak ketika netra nya tak sengaja menangkap sosok wanita didepan sana ,jantung nya serasa terhenti ,tangan nya bergetar dengan tubuh yang lemas tiba-tiba.
"Bun...enggak Atlan! ..." Desis Atlan menetralkan degup jantungnya.
"Enggak! Bunda udah pergi Atlan! Bunda udah bahagia di atas sana nggak mungkin itu bunda" ucap Atlan yakin.
Ya! Wanita di depan sana terlihat persis seperti almarhum bunda Atlan.tetapi Atlan ingin percaya dan menyakinkan dirinya bahwa sang bunda telah berpulang kepada Tuhan yang maha esa.
"Mungkin cuma mirip" katanya setelah menatap dalam-dalam wanita itu.
Sialnya wanita itu membalas tatapan nya seketika ia langsung menoleh kearah lain ,entah lah Atlan rasa itu tidak mungkin bunda nya karena dirinya sendiri yang melihat jasad bundanya dikubur sampai sekarang pun mustahil untuk menghilangkan peristiwa itu dari ingatan nya.
"Papah!" Teriak Atlan kalut begitu memasuki rumah dengan panik.
"Pah!!" Teriak Atlan melengking karena tak mendapat jawaban.
"Atlan , kamu kenapa sayang ? Papah tadi lagi ada masalah di perusahaan nya jadi tadi pamit buat pergi ke kantor" ucap Mirna khawatir melihat wajah anak nya itu yang terlihat syok.
"Mah!" Seru Atlan memeluk Mirna erat
"Kenapa sayang ? Kamu ada masalah sama Eyna ? Masa baru dua Minggu kalian pacaran udah tengkar aja sih" ledek Mirna menepuk pundak Atlan.
"Mah ,hiks...hiks hiks Atlan hiks aku hiks mamah hiks" ucap Atlan terisak hebat.
"Atlan kamu kenapa sayang ?? Cerita ke mama sini ,ada apa sih kenapa sampai nangis gini ?" ujar Mirna kelimpungan.
Dengan ragu Atlan menceritakan semuanya tanpa ada yang di tutup-tutupi ,namun begitu melihat raut sendu Mirna membuat nya merasa bersalah.
"Mah"
"Heheh ,mamah nggak papa kok Atlan...emm kamu udah makan ?" Tanya Mirna kikuk .suasana yang tadinya hangat berubah menjadi canggung dan juga tegang.
Atlan menggeleng dengan mata berkaca-kaca "Atlan nggak laper , Mah" Jawab lirih
"Yaudah kamu makan dulu gih" ucap Mirna kemudian mengusap punggung Atlan "mamah nggak papa kok , justru bagus dong Atlan ketemu sama bunda...iyakan ? Kamu bilang kamu rindu banget kan sama bunda eem??"
Atlan menatap Mirna dengan sorot mata tak percaya "kenapa mamah bisa ngomong gitu ? "
alis Mirna mengerut tanda tak mengerti ." Kenpa mamah bisa ngomong gitu ? Kalaupun itu bunda kemana ada dia selama ini ? Disaat Atlan butuh sosok itu dia kemana ? Disaat Atlan udah nemuin sosok itu dan udah sayang tulus dari hati Atlan ,udah nerima sosok itu lahir dan batin , dengan gampang nya mamah bilang itu bagus serius mah ???" Atlan nampak kecewa dengan respon Mirna yang terlihat biasa saja.
Namun Atlan salah tangkap respon mamah nya itu ,tidak tau saja dia dengan apa yang tengah dirasakan Mirna. posisi nya menjadi istri serta ibu sambung saat ini harus di digeser dan digantikan kembali dengan sosok yang sebenarnya.dirinya kesal ,marah ,kecewa, namun tidak bisa berbuat apa-apa.
"Terus mau kamu apa Atlan ?? Mamah harus apa kalau kamu bilang kamu ketemu sama bunda kamu ?? Apa bunda harus seneng atau diem aja ?" Ucap Mirna tersenyum getir.
Seumur hidup Atlan ia tidak pernah melihat sosok Mirna menangis didepan nya satu yang dia tahu Mirna adalah sosok wanita tangguh ,penyayang,sabar ,dan juga tidak memaksa.sifat yang sangat Atlan kagumi dari sosok Mirna dan sekarang ini dirinya telah melukai hati kecil mamah nya dan membuat nya merutuki kebodohan nya.
"Mah" sahut Atlan mendekati Mirna.
"Mamah!"
"Atlan!"
Seru sebuah suara berbeda di ambang pintu yang nampak nya sudah berada disana cukup lama.kedua orang itu sontak menoleh dan mendapati Arkan dan Guntur yang juga tengah menatap mereka.
Arkan berjalan cepat mendekati Mirna dan ketika sampai di hadapan sosok itu dirinya terpaku mendapati respon Mirna yang menyambut nya dengan hangat tak lupa dengan senyuman tulus yang selalu ada di wajah wanita paruh baya itu yang masih terlihat cantik.
"Udah pulang sayang. kamu udah makan ? Kalau belum sekalian sama Atlan yah mamah siapin" ucap Mirna lembut.
"Mah!"
"Mamah!"
"Mirna!"
Seru ketiga pria itu kompak nampak tak suka dengan sikap Mirna yang mencoba biasa saja namun mereka tau bahwa wanita itu sedang tak baik-baik saja saat ini.
Mirna mengerjap polos karena terkejut dan reaksi itu ditangkap dengan kekehan kecil dari ketiga pria itu.Atlan langsung menghambur kepelukan Mirna "Maafin Atlan... Atlan sayang sama mamah" gumam Atlan menghirup dalam-dalam aroma lavender dari tubuh Mirna.
Guntur dan Arkan ikut andil dalam pelukan itu jadi sekarang mereka tengah berpelukan hangat dengan keadaan berdiri." Aku juga sayang sama kamu Mirna....selalu makasih untuk semuanya .aku mohon jangan pernah ninggalin aku dan juga Atlan karena kami nggak akan bisa hidup tanpa kamu" cetus Guntur sendu terdengar isakan kecil juga dari pria paruh baya itu.
"Mas kamu apaan sih kenapa nangis gitu" kekeh Mirna tersenyum haru.
"Cengeng banget" ejek Mirna.
"Biarin" ketus Guntur.
"Papah malu-maluin Atlan banget sih! Kita jadi kalah satu poin nih pah!" Dumpel Atlan pura-pura merajuk.
"Nggak papah tlan kali ini aja kita kalah lain kali enggak" ceplos Guntur terkekeh.
"Papah sama anak nya nggak boleh kalah sama anak dan bunda nya hahaha" seru bapak dan anak itu kompak.
"Ini bunda Arkan" timpal Arkan tiba-tiba ,Atlan terdiam dengan bibir yang sengaja di manyunkan.
"Arkan nggak boleh gitu sama Atlan" celoteh Atlan merajuk.
"Atlan deluan kan yang nyiptain tim papah-anak dan mamah-anak ?? Terus kenapa Arkan yang salah ?" Cetus Arkan tak mau kalah .nampak nya sebentar lagi akan ada perkelahian dua remaja yang kembali menjadi bocah SD .
"Tapi ini tetep mamah Atlan juga Arkan! Arkan nggak boleh serakah dong" sarkas Atlan tak terima.
"Atlan nggak boleh gitu dong! Atlan kan punya papah!! Mamah yah punya Arkan dong!" Seru Arkan kesal.
"Yaudah Arkan juga boleh punya papah asalkan Atlan jadi anak mamah gimana ??" Tawar Atlan dengan senyum kemenangan.
"Heh! Ngomong apa! Kalian tetep anak-anak mamah nggak boleh ada yang rebut-rebutan lagi" potong Mirna cepat sebelum Arkan melanjutkan sesi perkelahian itu.
"Tapi kalau kita kelahi tim kita tetap pisah" elak Arkan tersenyum bangga
"SETUJU!!" teriak Atlan ,Arkan dan Guntur yang ikut-ikutan menyahut.
Setelah itu mereka kembali berpelukan hingga detik berganti ke menit dan menit berganti ke jam mereka berpelukan dengan perasaan haru dan bahagia tanpa ada niatan menghentikan sesi berpelukan itu.
Tbc.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
COUPLE BUZZ! (On Going)
Non-Fiction"Mulai detik ini lo jadi cewek gue nggak ada bantahan!!" teriak seorang cowok dengan penampilan acak-acakan. "cowok kaya lo itu patut dihindari.Gue nggak mau bahkan nggak Sudi!! berurusan sama cowok modelan lo ini!! " ucap seorang gadis dengan ramb...
